Aku harus apa?
Pertanyaan yang barusan kamu baca seringkali muncul di kepalaku ketika kamu sedang menghadapi masalah di kehidupan pribadimu. Sejujurnya, sampai hari ini aku tidak pernah tahu harus melakukan apa setiap kali kamu terjebak di dalam situasi semacam itu. Aku benar-benar tidak tahu.
Naluriku mengatakan jika aku harus membantumu. Menyelamatkanmu dari atas menara yang dijaga oleh naga yang mampu mengeluarkan api dari mulutnya, yang mampu membunuhku kapan saja. Berharap setiap kali kamu diculik ke atas menara, aku akan mampu untuk membunuh setiap naga yang menyeretmu ke sana. Nyatanya hal semacam itu hanya ada dalam dongeng saja. Dalam kehidupan sebenarnya, aku merasa tidak berguna. Padahal jika menggunakan kacamata realita, aku bukanlah pangeran. Kamu juga bukan tuan putri lemah yang tidak bisa melakukan apa-apa. Aku seharusnya hanya butuh untuk yakin bahwa kamu mampu menghadapinya sendirian. Tetapi kenyataannya, perasaan sebagai pasangan yang tidak berguna muncul kembali dan terus berulang.
Permasalahan pribadi dari masing-masing kita, sedikit-banyak pasti berdampak langsung pada hubungan yang kita jalani. Meskipun aku selalu bersikeras untuk tidak akan menyeretmu ke dalam permasalahanku sendiri, yang tidak ada hubungannya dengan kamu. Kenyataannya, mungkin aku telah menjadikanmu pelampiasan atas amarahku pada dunia. Sampai membuatmu kebingungan atas apa yang terjadi. Dan mungkin kamu juga mengalami perasaan yang sama, tidak tahu harus berbuat apa.
Kita sama-sama bodoh. Sama-sama sering saling melukai. Parahnya, kita sama-sama tidak memberitahu apa yang seharusnya kita satu sama lain lakukan, tidak memberitahu apa yang sebenarnya kita inginkan. Ironis ketika kita saling mencintai, tapi kita juga pembunuh paling depan.
Selagi tangan kita masih saling genggam, mari perbaiki kebodohan-kebodohan yang berulang. Sikap dan sifat kekanak-kanakan yang buruk itu lebih baik disimpan rapat-rapat dalam lemari besi saja, tidak usah kita ajak untuk jalan-jalan. Hubungan ini terlalu berharga jika diisi untuk saling menyakiti.
Kita perbaiki sama-sama, ya.
Comments
Post a Comment