Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

It is okay to be cheesy sometimes

Hi I need to tell you something You know what I love you Of course Without doubt You exactly know it too But I wouldn't die for you More than that I'd live for you

When I am thinking (It's okay, it's love)

When I am tired When I am breathing underwater When bad things stuck inside my head When I don't wanna take a breath anymore When I think I am done When I think it's over When I can't think anymore I always remind myself That love is a verb I need to work to get it works Then I tell myself It's okay to take a break sometimes It's okay to be wrong It's okay to take a deep breath It's okay to lying down It's okay to crying alone It's okay to be not okay It's okay But again, I need to remember That love is a verb That's what I should do Something that I will do And always do For you

Masih Sama

Halo, partnerku yang menyebalkan, apa kabar? Sudah lama ya aku tidak menuntunmu kemari. Sedang apa dirimu? Apa sedang sibuk saat ini? Coba bersantailah sejenak. Tenangkan dirimu. Lihatlah ke arah langit, lalu bayangkan wajahku. Ekspresi seperti apa saja boleh, yang penting itu wajahku, bukan orang lain. Bagaimana? Tampan bukan? Tentu saja. Jika saat ini aku ada di depan kedua bola matamu, apa yang akan kamu katakan kepadaku? Aku sih tidak akan bilang apa-apa. Aku hanya akan tersenyum manis. Lalu tiba-tiba bibir kita bersentuhan. Jantung kita berhamburan. Pikiran kita terbang cepat tak beraturan. Ah, cukup menatap matamu saja sudah membuatku gugup. Persis seperti pertama kalinya mulutku mengirimkan "aku cinta kamu" ke telingamu lima tahun lalu. Entah sudah berapa juta kali aku mengatakan kalimat yang sama kepadamu, tetapi tidak ada yang berubah sejak itu. Kalimat pertama sampai ke sejuta kali yang terucap dari mulutku kepadamu mengandung pacu detak jantung y

Sepenggal Tentang Hidup dan Alasan Untuk Tetap Ada

1. Prolog Tulisan ini mungkin kisah nyata, mungkin dilebih-lebihkan, mungkin juga banyak hal yang belum sempat diceritakan sehingga terasa kurang. Tidak perlu percaya atau curiga, cukup dibaca saja. 1.1 Hidup Pernahkah kamu, sekali waktu di dalam hidupmu, bertanya-tanya mengapa kamu dilahirkan? Mengapa kamu harus hidup? Aku bisa dibilang cukup sering bertanya demikian. Jika bisa memilih, lebih baik aku tidak pernah dilahirkan. Lebih baik aku tidak sempat untuk bertanya-tanya akan hal itu karena aku tidak pernah tau apa itu dunia, apa itu hidup. Karena aku memang tidak mau ada, jika pilihan itu tersedia. Bagaimana tidak, dunia ini jahat. Kamu juga pasti sudah tau itu. Dunia tidak pernah berjalan seperti apa yang kita mau. Dunia punya maunya sendiri, dan selalu bertentangan dengan apa yang seharusnya kita dapatkan. Bagiku, itu menyiksa. Mungkin terdengar pesimis sekali, seakan tidak ada jalan keluar dari sana, seakan tidak ada cahaya yang dapat menerangi celah-c