Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Untuk Kamu Yang Jauh Di Sana

Untuk kamu yang jauh di sana, cuaca akhir-akhir ini sedang tidak menentu. Di saat matahari sedang ganas, bukan tidak mungkin pasukan air yang menamai diri mereka sebagai hujan turun dengan semangat dari langit. Karena itu, aku mohon kepadamu, tolong jaga kesehatanmu. Aku tidak akan bahagia jika mengetahui dirimu sedang sakit di sana. Aku di sini selalu mendoakanmu agar kau selalu sehat di sana. Untuk kamu yang jauh di sana, jika ingin pergi ke suatu tempat, beritahulah aku. Aku memang tidak akan mengantarkanmu setelah mengetahui kamu ingin pergi, tapi kamu tetap harus memberiku kabar, karena di setiap langkah kakimu tersimpan doa dalam diam yang akan menyelamatkanmu dari kerasnya dunia. Untuk kamu yang jauh di sana, kepercayaan diciptakan bukan untuk dipermainkan. Aku harap kamu bisa selalu menjaga kepercayaanku saat kamu tidak sedang bersamaku. Aku adalah manusia yang sulit percaya kepada manusia lainnya. Tapi aku percaya padamu, karena bidadari tidak mungkin berbohong. Untuk kamu

Pelangi Setelah Luka

"Orang yang paling kita cintai adalah orang yang paling mampu melukai". Awalnya aku tidak percaya dengan kalimat yang nangkring di timeline Twitter-ku itu. Mana mungkin orang yang paling mampu menghadirkan cinta justru ia jugalah yang paling mampu memberikan luka? Bukankah antara cinta dengan luka sangat bertolak belakang? Ya, awalnya. Tapi setelah aku dan kamu memutuskan untuk menghadirkan kita, perlahan namun pasti, kalimat itu aku imani karena ternyata ada benarnya juga. Kita yang sejak memulai perjalanan sama-sama penuh luka lama perlahan mulai saling mengobati. Cinta yang baru menghadirkan jiwa yang baru, jiwa yang sehat tanpa goresan luka yang ditinggalkan oleh masa lalu masing-masing. Tapi gerimis yang tenang dan sejuk pasti selalu di akhiri dengan badai yang dingin dan menusuk... Kita yang sejak awal sepakat untuk saling mengobati, justru kita malah saling menggoreskan luka di masing-masing hati. Aku sering tersulut bara cemburu hingga pikiranku hangus terbakar,

Sihir Bernama Cinta

Cinta itu seperti sihir. Wajah masam dan muram yang tidak sedap dipandang bisa diubahnya menjadi pemancar kebahagiaan yang selalu mampu melukiskan senyuman. Jantung yang ogah-ogahan berdetak bisa berubah menjadi pejuang yang berdetak dengan tekad dan semangat berapi-api. Bahkan mungkin bila mayat yang hanya tersisa tulang-belulang disuntikkan cinta, iya mampu kembali untuk berdiri tegak dan menari salsa karena cinta kembali hadir untuk menghidupkannya. Kamu pasti tertawa karena imajinasiku terkesan mengada-ada, tapi kamu harus percaya padaku, cinta mempunyai sihir yang lebih gila dari itu. Karena cinta berasal dari Tuhan, dan Tuhan mampu melakukan apapun, termasuk merasuki setan-setan dengan kasih-Nya. Nggak kebayang kalo setan beneran kerasukan, hihihi. Sebelum kamu datang untuk menghandirkan cinta, hidupku juga sebenernya sudah bahagia. Aku bebas melakukan apapun yang ingin aku lakukan. Tapi kebahagiaan tanpa cinta terdengar jauh lebih hina dibanding tersiksa karena cinta. Kalau dip