Jujur, masa lalumu memang sangat menjadi beban buatku. Hubungan yang pernah kamu jalani hingga bertahun-tahun lamanya membuat pikiranku menjadi sering mengada-ada. Apalagi kamu pernah —atau bahkan sering—melakukan hal yang belum pernah kulakukan sebelumnya. Itu cukup membuatku terpukul. Aku selalu berusaha untuk memaafkan hal itu, tetapi pikiran negatif itu terus ada. Aku selalu benci mengapa pengaruh negatif selalu lebih kuat dibanding yang positif. Padahal kamu selalu menjelaskan berulang kali jika kamu tak pernah melakukan hal-hal yang terlampau jauh dengannya, tapi tetap saja egoku memaksa agar kamu terus menjelaskan hal yang sebenarnya tidak perlu. Jika bukan karena aku takut kamu mencintai lelaki lain, mungkin sedari dulu aku sudah menancapkan diriku sendiri ke tumpukan paku. Aku sudah sangat lelah menjadi pribadi yang seegois ini. Aku terlalu handal untuk mencemburuimu. Hal sepele seperti ucapan selamat pagi saja bisa membuat dadaku seperti sedang diblender menggunaka
Isi kepala tertuang dalam kata-kata