Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2014

Masa Lalumu Adalah Masa Bodoku

Jujur, masa lalumu memang sangat menjadi beban buatku. Hubungan yang pernah kamu jalani hingga bertahun-tahun lamanya membuat pikiranku menjadi sering mengada-ada. Apalagi kamu pernah —atau bahkan sering—melakukan hal yang belum pernah kulakukan sebelumnya. Itu cukup membuatku terpukul.  Aku selalu berusaha untuk memaafkan hal itu, tetapi pikiran negatif itu terus ada. Aku selalu benci mengapa pengaruh negatif selalu lebih kuat dibanding yang positif. Padahal kamu selalu menjelaskan berulang kali jika kamu tak pernah melakukan hal-hal yang terlampau jauh dengannya, tapi tetap saja egoku memaksa agar kamu terus menjelaskan hal yang sebenarnya tidak perlu. Jika bukan karena aku takut kamu mencintai lelaki lain, mungkin sedari dulu aku sudah menancapkan diriku sendiri ke tumpukan paku. Aku sudah sangat lelah menjadi pribadi yang seegois ini. Aku terlalu handal untuk mencemburuimu. Hal sepele seperti ucapan selamat pagi saja bisa membuat dadaku seperti sedang diblender menggunaka

Demi Cinta

Jam di dinding rumahku sudah menunjukkan pukul 12 lewat 10 menit, namun aku masih saja terjaga. Rintik kecil hujan yang jatuh beriringan membuatku tak bisa tidur. Suara kipas angin yang bising juga menjadi pengganggu saat kedua mataku terasa seperti tertiban benda berat. Entah apa yang menindih kedua bola mataku ini. Mungkin ada bu Neni yang sedang bergelayutan di mataku. Atau mungkin ada kapal pesiar yang sedang singgah di mataku? Atau bahkan malah ada kapal pesiar yang sedang dinaikki bu Neni singgah di mataku? Apa pun yang mampu memberatkan mataku, tetap saja aku tidak bisa tidur. Setelah ku renungi, ternyata bukan karena rintik hujan, suara bising kipas angin, atau bayang-bayang tentang bu Neni yang mirip kapal pesiar di kepala yang membuatku tak kuasa untuk menutup mata. Tetapi yang membuatku tak bisa tidur adalah kamu. Tidak, kamu tidak mengganggu pikiranku, hanya saja aku terlalu keras berpikir bagaimana caranya untuk selalu membahagiakan kamu hingga rasanya sulit sekali un

Aku Kangen Kamu

Aku kangen kamu. Aku kangen duduk di sampingmu, lalu kita mulai membicarakan banyak hal; mulai dari yang remeh-temeh sampai ke hal yang serius. Aku kangen bercanda bersamamu. Aku kangen tertawa bersamamu. Aku kangen dengan candaanmu yang menggoda itu. :p Aku kangen dengan tangan isengmu yang suka mengelitikiku itu. Aku kangen suaramu yang selalu mampu melelehkanku. Aku kangen senyumanmu yang selalu berhasil membuatku lupa akan caranya berpijak di lantai. Aku kangen ketika kamu mulai mengeluh kelilipan di jalan saat kita sedang duduk berdua di sepeda motor Supra Fit butut hadiah dari papaku wkwk :p :p :p Aku kangen untuk membicarakan masa depan 'kita' bersamamu. Aku kangen untuk melayangkan cubitanku di pipimu. Aku kangen untuk mengacak-ngacak wajah dan rambutmu yang cantik itu. Aku kangen untuk menjadi pria manja dihadapanmu. Aku kangen duduk di taman berdua denganmu sembari mengobrol dan berteduh dari teriknya sengatan s