Selama ini aku hanya mencari sosok sempurna seperti apa yang kuingini. Tapi pada akhirnya apa yang kudapati? Rasa lelah yang tak tertandingi, kebingungan yang terus menggerogoti, dan ketenangan yang terenggut karena terlalu lama sendiri. Jatuh cinta bukanlah mengenai seberapa sempurnanya dia yang mengisi hatimu. Jatuh cinta yang sempurna, sejatinya justru tidaklah sempurna. Karena apa? Karena pasangan yang paling sempurna adalah dua orang yang tidak sempurna, namun bertemu untuk saling memperbaiki. Beruntungnya aku sudah merasa lelah. Dari rasa lelah yang menghantam kebodohanku, akhirnya aku tersadar: Ternyata aku tidak butuh yang sempurna. Aku hanya butuh dia yang bisa memperbaiki aku. Ternyata aku tidak butuh yang sempurna. Aku hanya butuh dia yang menenangkan dan selalu bisa menjadi teman berbagi. Ternyata aku tidak butuh yang sempurna. Aku hanya butuh yang bahkan ketika aku sedang mengalami hari terburuk pun, yang aku ingin hanyalah untuk berada di sampingnya.
Isi kepala tertuang dalam kata-kata