Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

Tenggelam

Aku masih tenggelam Mengulurkan satu tangan Menunggu tanganmu datang Untuk segera kugandeng

Menepis Ragu

Tepis keraguan yang merasuki kepalamu Buang jauh-jauh, kubur dengan batu Sirami kenangan yang kita tulis bersama di atasnya Biar dia tidak mengganggumu lagi Jangan biarkan dia kembali Genggaman bertahun-tahun Tentu lebih kokoh dari ragu yang barusan Tapi bisa roboh seketika Saat ragu menutupi matamu Jangan biarkan dia menghalangi Tawa-tawa itu Usapan jemariku menyisisir mahkota kepalamu Ketika kedua sudut bibir kita terangkat Ingatan itu membakar ragu Hanguskan ragu dengan kenanganmu Saat sulit bagi kita saling tatap Kumpulan rindu-rindu itu meledak Berteriak minta bertemu Kala itu membuat sadar Kita memang saling membutuhkan Ingat-ingat lagi semua yang terjadi Memori yang tersusun Memenuhi dinding galeri Yang didatangi koleksi baru tiap hari Tenggelamkan dirimu Tatap setiap bingkai di situ Perasaan tidak karuan Pelukan menghangatkan Saling menyelamatkan Dadamu disesaki keriuhan ilustrasi di pikiran menyadarkan Bahwa sekarang kita ada untuk

Zat Adiktif

Jika senyummu adalah zat adiktif terlarang Maka aku rela seumur hidup dipenjara Daripada aku gila lalu mati Karena sakau tidak melihatmu tersenyum

Kesal

Tidak biasanya aku peduli pada kebodohan Tidak peduli akan apa yang mereka lakukan Namun aku kesal, terpicu untuk meluruskan Tentang hubungan dua orang bodoh yang bertahan Hubungan dua orang tidak bisa melangkah sendirian Seperti kaki kiriku yang lebam dihantam lawan Perih, membengkak, sulit digerakkan Kaki satunya berjalan kesusahan Memikul beban berlebihan Dua orang yang tidak beriringan Langkah cacat mereka hasilkan Entah ke mana arah dan tujuan Tidak jelas apa yang diinginkan Hanya bisa memunculkan keributan Mengeluh atas semua kekacauan Tidak sadar itu yang mereka ciptakan Entah di mana mereka menaruh pikiran Hubungan dua orang harus bergandengan Berdua ada untuk saling menguatkan Seperti yang terus kita lakukan Perlahan menyingkirkan setiap halangan Hubungan dibentuk atas kecintaan Bukan untuk menciptakan setumpuk keluhan Apa lagi bertubi-tubi kemarahan Dan segudang kebencian Gunakan akal pikiran