Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2022

From Eight to Infinity

Kedua telapak tangan dingin gemetar, menggenggam setangkai bunga mawar merah merona terbungkus plastik bening yang sudah dipersiapkan sejak semalam sebelumnya. Ada rasa khawatir jika bunganya ternyata tak sengaja patah di dalam tas sekolah, juga khawatir jika ungkapan jujur tentang perasaanku padamu ternyata hanya berjalan satu arah. Masih sangat jelas terasa di ingatan; sunyi ruang kelas di lantai atas, angin yang berhembus pelan bersama kipas di langit-langit kelas, meja dan kursi panjang dari kayu, juga sinar mentari yang cukup terik di siang itu, tapi kupikir tidak cukup terik untuk menghangatkan jemariku yang masih saja kedinginan kala itu. Bahkan sebuah jawaban "iya" darimu saja tak mampu meredamnya. Namun, tentu saja hatiku rasanya hangat sekali, karena momen itu adalah pintu yang membuka perjalanan kita untuk membentangkan layar sebagai dua orang yang sepasang. Kejadian delapan tahun lalu itulah, yang membuatku hadir di hadapanmu, hari ini. Delapan kali berkesempatan

Momen Biasa Saja

Sebuah momen yang mungkin dianggap biasa saja Pertemuan selepas jam kantor Menyantap nasi goreng di pinggir jalan Menikmati hembusan angin malam Bermacet-macetan bersama para pekerja kerah biru lainnya Duduk berdua di atas motor tuaku Biasa saja, tak ada gemerlap Tak ada kejutan buket bunga dan boneka Hanya redam redup lampu ibukota Namun, jarak dan lama tanpa pertemuan membuat segalanya dirindukan Jemari lembut mungil melingkari pinggang Bersamaan dengan dagu yang ditopang bahu Juga sesekali helm di kepalamu dan kepalaku berbenturan kecil Menimbulkan sedikit suara seperti diketuk, tertutup oleh banyak suara tawa kita berdua Terlihat biasa saja Tak ada yang istimewa Ya, mungkin pendapat itu ada benarnya Bagi mereka yang hanya melihatnya, tapi tidak pernah mengalaminya sendiri Cobalah sesekali merasakan, maka kamu akan merindukan Seperti aku merindukan untuk mengulangi pengalaman menyenangkan itu lagi Bersamamu