Aku kangen duduk di sampingmu, lalu kita mulai membicarakan banyak hal; mulai dari yang remeh-temeh sampai ke hal yang serius.
Aku kangen bercanda bersamamu.
Aku kangen tertawa bersamamu.
Aku kangen dengan candaanmu yang menggoda itu. :p
Aku kangen dengan tangan isengmu yang suka mengelitikiku itu.
Aku kangen suaramu yang selalu mampu melelehkanku.
Aku kangen senyumanmu yang selalu berhasil membuatku lupa akan caranya berpijak di lantai.
Aku kangen ketika kamu mulai mengeluh kelilipan di jalan saat kita sedang duduk berdua di sepeda motor Supra Fit butut hadiah dari papaku wkwk :p :p :p
Aku kangen untuk membicarakan masa depan 'kita' bersamamu.
Aku kangen untuk melayangkan cubitanku di pipimu.
Aku kangen untuk mengacak-ngacak wajah dan rambutmu yang cantik itu.
Aku kangen untuk menjadi pria manja dihadapanmu.
Aku kangen duduk di taman berdua denganmu sembari mengobrol dan berteduh dari teriknya sengatan sinar matahari.
Aku kangen ditetesi rintikan hujan bersamamu. Ketika aku mulai kedinginan, kamu selalu siap dengan dekapan hangatmu sehingga membuatku melupakan sejenak rasa dari angin yang terasa menusuk hingga ke dalam aliran darahku.
Aku kangen belaian lembut jemarimu di antara lebatnya rambutku yang hitam pekat dan beraroma sengatan matahari ini.
Aku kangen ketika tanganku yang kasar mulai menjalar menuju tanganmu yang selembut kapas dan mulai menggenggamnya. Tangan kita begitu erat berpelukan. Tak tega sebetulnya untuk melepaskan. Tapi apa boleh buat, tangan kita punya aktivitasnya masing-masing.
Aku kangen ketika kamu mulai merebahkan kepalamu di dadaku, lalu aku memberanikan diri untuk memelukmu, merasakan detak jantungmu seraya bergumam dalam hati, "Peluklah aku. Rasakan detak jantungku. Cintaku padamu selalu bergetar di sana."
Aku kangen untuk mengarahkan kedua bola mataku ke arah cantiknya wajahmu, lalu mengucapkan "I love you" atau "Aku sayang kamu" dengan sangat pelan. Bibirku selalu bergetar ketika mengucapkan kalimat itu untukmu, makanya tiba-tiba suaraku memelan. Namun aku takjub karena kamu bisa mendengarnya dengan jelas lalu membalas dengan ucapan "I love you too" atau "Aku juga sayang kamu." Rasanya aku seperti terbang keliling dunia dalam sekejap.
Aku kangen ketika kamu tiba-tiba mendaratkan kecupan manismu ke pipiku yang berlumur minyak hasil dari pembakaran lemak dalam tubuhku. Atau yang lebih gilanya lagi: Kamu mendaratkan kecupanmu di bibirku. Saat kau melakukan itu, tubuhku tak terkendali. Rasanya seperti.... ah, sulit dijelaskan. Sungguh gila!
Aku kangen semua tentang kamu. Maaf aku tidak bisa menjabarkan semuanya di sini. Karena aku yakin tidak akan ada tempat yang mampu untuk menjelaskan semuanya. Untuk menjelaskan betapa rindunya aku kepadamu.
Je vous ai manqué, Livi. Je t’aime.
Comments
Post a Comment