Skip to main content

Aku Kangen Kamu



Aku kangen kamu.

Aku kangen duduk di sampingmu, lalu kita mulai membicarakan banyak hal; mulai dari yang remeh-temeh sampai ke hal yang serius.

Aku kangen bercanda bersamamu.

Aku kangen tertawa bersamamu.

Aku kangen dengan candaanmu yang menggoda itu. :p

Aku kangen dengan tangan isengmu yang suka mengelitikiku itu.

Aku kangen suaramu yang selalu mampu melelehkanku.

Aku kangen senyumanmu yang selalu berhasil membuatku lupa akan caranya berpijak di lantai.

Aku kangen ketika kamu mulai mengeluh kelilipan di jalan saat kita sedang duduk berdua di sepeda motor Supra Fit butut hadiah dari papaku wkwk :p :p :p

Aku kangen untuk membicarakan masa depan 'kita' bersamamu.

Aku kangen untuk melayangkan cubitanku di pipimu.

Aku kangen untuk mengacak-ngacak wajah dan rambutmu yang cantik itu.

Aku kangen untuk menjadi pria manja dihadapanmu.

Aku kangen duduk di taman berdua denganmu sembari mengobrol dan berteduh dari teriknya sengatan sinar matahari.

Aku kangen ditetesi rintikan hujan bersamamu. Ketika aku mulai kedinginan, kamu selalu siap dengan dekapan hangatmu sehingga membuatku melupakan sejenak rasa dari angin yang terasa menusuk hingga ke dalam aliran darahku.

Aku kangen belaian lembut jemarimu di antara lebatnya rambutku yang hitam pekat dan beraroma sengatan matahari ini.

Aku kangen ketika tanganku yang kasar mulai menjalar menuju tanganmu yang selembut kapas dan mulai menggenggamnya. Tangan kita begitu erat berpelukan. Tak tega sebetulnya untuk melepaskan. Tapi apa boleh buat, tangan kita punya aktivitasnya masing-masing.

Aku kangen ketika kamu mulai merebahkan kepalamu di dadaku, lalu aku memberanikan diri untuk memelukmu, merasakan detak jantungmu seraya bergumam dalam hati, "Peluklah aku. Rasakan detak jantungku. Cintaku padamu selalu bergetar di sana."

Aku kangen untuk mengarahkan kedua bola mataku ke arah cantiknya wajahmu, lalu mengucapkan "I love you" atau "Aku sayang kamu" dengan sangat pelan. Bibirku selalu bergetar ketika mengucapkan kalimat itu untukmu, makanya tiba-tiba suaraku memelan. Namun aku takjub karena kamu bisa mendengarnya dengan jelas lalu membalas dengan ucapan "I love you too" atau "Aku juga sayang kamu." Rasanya aku seperti terbang keliling dunia dalam sekejap.

Aku kangen ketika kamu tiba-tiba mendaratkan kecupan manismu ke pipiku yang berlumur minyak hasil dari pembakaran lemak dalam tubuhku. Atau yang lebih gilanya lagi: Kamu mendaratkan kecupanmu di bibirku. Saat kau melakukan itu, tubuhku tak terkendali. Rasanya seperti.... ah, sulit dijelaskan. Sungguh gila!

Aku kangen semua tentang kamu. Maaf aku tidak bisa menjabarkan semuanya di sini. Karena aku yakin tidak akan ada tempat yang mampu untuk menjelaskan semuanya. Untuk menjelaskan betapa rindunya aku kepadamu.

Je vous ai manqué, Livi. Je t’aime.

Comments

Popular posts from this blog

Masa Depan dan Misteri

Entah apa yang akan kita temui di depan sana nantinya. Aku juga tidak tahu. Hanya bisa menerka-nerka sesuatu yang belum pasti. Berkhayal akan terjadi apa di sana. Bermimpi akan seperti apa seharusnya hal itu terjadi. Namun ada satu hal penting yang sangat aku inginkan untuk terjadi: di waktu yang akan datang, aku dan kamu masih terus berjalan beriringan. Tentu saja masa depan tetap sulit ditebak, sedetail apa pun kamu memimpikannya. Bahkan jika kamu berhasil menghitung seluruh tetesan hujan yang jatuh ke tanah pada hari Kamis dari pukul dua siang hingga empat sore di dalam mimpimu itu. Pasti tetap akan ada yang meleset. Lalu berakhir pada ketakutan jika yang terjadi tidak sesuai harapan. Apa lagi jika yang terjadi malah jauh dari apa yang diinginkan. Tentu saja itu menyakitkan untuk dipikirkan. Tapi kamu tidak perlu khawatir berlebihan. Kita memang tidak bisa tau apa yang akan terjadi di depan sana, sebelum kita benar-benar bisa sampai ke sana dengan mengikuti sistem wa

Retrospeksi

Dalam hitungan jam sebentar lagi tahun akan berganti, aku sejujurnya tidak ingin mengatakan kalimat klise ini, tapi menurutku memang ada benarnya juga, bahwa tidak terasa ternyata hari ini kita sudah berada di penghujung tahun, tepat di tanggal terakhir bulan Desember. Bagiku, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan kilas balik, untuk mengingat kembali apa saja hal yang sudah kita lalui bersama, apa saja masalah yang sudah kita pecahkan bersama, apa saja kesulitan yang sudah kita hadapi bersama, apa saja kebodohan yang telah kita tertawai bersama, apa saja kejadian menyenangkan yang berakhir dengan senyum semringah kita berdua, juga kejadian lain yang berujung marah, sedih, kecewa, luka; segalanya yang terjadi di tahun ini, yang turut membentuk diri kita hari ini. Cobalah ingat kembali dan terima itu semua sebagai bagian dari dirimu, sekelam atau semenyenangkan apa pun, itulah kepingan-kepingan dalam perjalanan hidupmu yang merangkai kamu saat ini. Hal buruk banyak terjadi, tentu sa