Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2015

Surat Untuk Bidadariku

Bidadariku, kamu tau tidak, semenjak kita bertengkar hebat semalam, aku menjadi depresi dan sulit memejamkan mata. Karena setiap kali aku coba untuk memejamkan mata, aku seakan melihat wajahmu penuh amarah dan siap menghujaniku dengan kebencian. Aku sangat takut hingga dadaku terasa sesak sekali. Bahkan aku kesulitan untuk bernapas. Aku ingin sekali menangis, tapi air mataku enggak mengabulkannya. Mungkin ini balasan yang sepadan atas dosa yang aku lakukan terhadapmu. Penderitaanmu karena ulahku pasti lebih berat dari ini. Maafkan aku bidadariku. Bidadariku, aku benar-benar menyesal atas perkataan tak pantas yang aku lontarkan kepadamu. Sepanjang malam aku menyesali perbuatan itu. Aku menjadi gelisah dan benar-benar tersiksa akibat kebodohanku sendiri. Aku mencoba membuat segelas teh tawar hangat untuk menenangkan pikiranku, tetapi aku tetap gelisah. Aku gelisah karena aku takut kamu tidak memaafkanku dan pergi meninggalkanku hingga aku menua bersama penyesalan. Tapi aku rasa aku pant

Tentang Kamu

Mendeskripsikan kamu dalam kata-kata sebetulnya adalah hal yang sulit bagiku. Kenapa? Karena kamu terlalu indah untuk dituang ke dalam tulisan. Aku takut tulisanku tidak mampu menangkap seluruh pancaran senyummu yang mampu membuatku seperti pria mabuk karena keracunan teh botol kedaluwarsa itu. Atau seperti pria gila yang tersenyum di sepanjang jalan sehingga giginya kecripatan becekan karena sebelumnya turun hujan. Ya, hanya melihat senyummu saja aku sudah mabuk dan gila sendiri. Kamu sudah kuanggap sebagai pacarku sendiri. Ya karena kamu memang pacarku. Tapi aku sebenarnya tidak ingin memacarimu. Tidak ingin hanya sebatas itu. Aku ingin menjadikanmu istriku, lalu akan aku naikan jabatanmu menjadi bidadari surgaku. Semoga kita pantas menempati surga agar mimpi konyolku itu bisa terwujud. Aamiin. Kamu bukan hanya cantik dari segi penampilan, tapi juga kepribadian. Yang aku tau para wanita seusiamu di zaman kebodohan ini biasanya berpikiran dangkal, hanya mementingkan kesenangan priba

Lucky To Be Yours

“Lucky I’m in love with my best friend… Lucky to have been where I have been… Lucky to be coming home again…” Aku ingat bagaimana emosi yang kamu keluarkan saat menyanyikan sebuah lagu berjudul ‘Lucky’ milik Jason Mraz dan Colibie Caillat di depan mataku. Kamu seakan memberikanku sebuah sinyal untuk aku tangkap. Seperti lagu tersebut yang menceritakan tentang kisah cinta yang bermula dari sebuah persahabatan, kamu juga ingin persahabat yang kita bangun dapat menuju ke dunia yang lebih luas; dunia percintaan. Kamu pandai memberi kode kepadaku, aku pandai berpura-pura tidak mengetahuinya. Sama seperti kamu, aku juga menginginkan hal itu terjadi pada kita. Tapi seperti yang kamu ketahui selama ini, aku adalah seorang pemikir yang dalam mengambil keputusan selalu menimbang-nimbang terlebih dahulu, karena aku tidak ingin terjebak di lubang yang salah. Aku bukannya takut dalam menghadapi resiko yang ada, tapi aku hanya tidak ingin memasuki tempat yang tidak perlu. Aku selalu