Bidadariku, kamu tau tidak, semenjak kita bertengkar hebat semalam, aku menjadi depresi dan sulit memejamkan mata. Karena setiap kali aku coba untuk memejamkan mata, aku seakan melihat wajahmu penuh amarah dan siap menghujaniku dengan kebencian. Aku sangat takut hingga dadaku terasa sesak sekali. Bahkan aku kesulitan untuk bernapas. Aku ingin sekali menangis, tapi air mataku enggak mengabulkannya. Mungkin ini balasan yang sepadan atas dosa yang aku lakukan terhadapmu. Penderitaanmu karena ulahku pasti lebih berat dari ini. Maafkan aku bidadariku. Bidadariku, aku benar-benar menyesal atas perkataan tak pantas yang aku lontarkan kepadamu. Sepanjang malam aku menyesali perbuatan itu. Aku menjadi gelisah dan benar-benar tersiksa akibat kebodohanku sendiri. Aku mencoba membuat segelas teh tawar hangat untuk menenangkan pikiranku, tetapi aku tetap gelisah. Aku gelisah karena aku takut kamu tidak memaafkanku dan pergi meninggalkanku hingga aku menua bersama penyesalan. Tapi aku rasa aku pant
Isi kepala tertuang dalam kata-kata