Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2016

Renungan Kemarin Sore

Hujan kemarin sore membuat kepalaku dibanjiri pemikiran-pemikiran tentang apa yang telah kita lalui bersama. Di bawah payung yang kugenggam, di atas jalanan yang tergenang, di tengah jalan yang kebahasan, aku berdiri. Beberapa kali mobil-mobil sialan itu menyambar genangan hingga diriku kebasahan, kedinginan. Namun yang terjadi adalah sudut bibir kiri dan kananku malah beranjak naik. Itu karena isi kepalaku dipenuhi tawa manismu. Warna demi warna, coretan demi coretan, dan lukisan demi lukisan sudah berhasil kamu pajang di galeri hidupku. Kamu adalah seniman yang mampu menghidupkan siang dan malamku. Seniman yang membuat puluhan gigiku enggan terus-terusan bersembunyi dibalik bibirku, dan ingin memancarkan pesonanya dihadapanmu. Kamulah senimanku. Aku masih berdiri, masih menikmati banjir di dalam kepala, dan masih tersenyum. Hujan juga enggan berhenti. Dia tau jika aku masih menikmati tetesan-tetesan yang menimbulkan kenangan. Tidak peduli tubuh tumbang dan kelelahan. Karena

Runyam

Kamu datang dengan wajah ditekuk Hari kian memburuk Hati serasa tertusuk Seperti telah dikutuk Lukisan senyum warna-warnimu menguap Terbang ke langit seperti asap Tajam matamu menatap Mulutku menggagap Aku tertunduk diam Di kepala terdengar keriuhan Mendung dan petir di pikiran Lalu basah diguyur hujan Aku kedinginan Tergeletaklah dengan nyaman di ranjang Pejamkan pandangan, dan renungkan Hari-hari kita ke belakang Coba dihancurkan ketegangan Pertekengkaran Saling mendiamkan kelelahan Cinta mulai diabaikan Dua orang yang selalu berjuang Dilarang kalah di medan perang Memori dua tahun ke belakang Tidak akan rusak diterjang pedang Pinjami aku jemarimu Dan sebutir komposisi senyum di bibirmu Kuatkan geggamanmu Untuk menghajar masalah satu-satu