Skip to main content

Masa Depan dan Misteri



Entah apa yang akan kita temui di depan sana nantinya. Aku juga tidak tahu. Hanya bisa menerka-nerka sesuatu yang belum pasti. Berkhayal akan terjadi apa di sana. Bermimpi akan seperti apa seharusnya hal itu terjadi. Namun ada satu hal penting yang sangat aku inginkan untuk terjadi: di waktu yang akan datang, aku dan kamu masih terus berjalan beriringan.

Tentu saja masa depan tetap sulit ditebak, sedetail apa pun kamu memimpikannya. Bahkan jika kamu berhasil menghitung seluruh tetesan hujan yang jatuh ke tanah pada hari Kamis dari pukul dua siang hingga empat sore di dalam mimpimu itu. Pasti tetap akan ada yang meleset. Lalu berakhir pada ketakutan jika yang terjadi tidak sesuai harapan. Apa lagi jika yang terjadi malah jauh dari apa yang diinginkan. Tentu saja itu menyakitkan untuk dipikirkan.

Tapi kamu tidak perlu khawatir berlebihan. Kita memang tidak bisa tau apa yang akan terjadi di depan sana, sebelum kita benar-benar bisa sampai ke sana dengan mengikuti sistem waktu dalam sehari yang membuatku terus saja iseng bertanya: Kenapa harus 24 jam?

............


Pikiranku tidak sengaja diseret ke masa lalu, tepatnya di tahun 2013, lebih tepatnya lagi di sore hari setelah aku sampai di rumah sehabis kita kencan. Walaupun aku ragu untuk mengatakan hari itu sebagai kencan, karena memang kita pergi bukan untuk kencan. Tapi tetap saja aku akan menyebut itu kencan. Karena setelah hari itu, tanpa disadari, aku jatuh cinta padamu.

Sore itu, setelah kamu turun dari motorku, dan kita mengucapkan kata perpisahan, untuk pertama kalinya aku tidak ingin berpisah denganmu. Entah mengapa, aku juga tidak mengerti, perasaan itu muncul begitu saja. Di sepanjang jalan aku mengingat-ingat apa yang telah kita lakukan barusan. Bahagia yang tidak terbendung, itu yang aku rasakan. Hingga sampai di rumah, aku langsung melemparkan diri ke kasur, memandang langit-langit kamar. Lalu terpampang jelas wajahmu di sana. Entah siapa yang iseng menempelkan wallpaper wajahmu lebar-lebar di atas sana. Kemudian aku memejamkan mata, dan mulai menyadari sesuatu.

Untuk pertama kalinya aku merindukanmu.

Dan hari ini adalah kesian juta kalinya aku merindukan sosokmu. Yang tentu saja tidak pernah aku prediksi sebelumnya.

............

Itu adalah masa depanku di masa lalu, yang tentu saja tidak pernah aku pikirkan sama sekali sebelumnya. Tapi nyatanya itu terjadi di hidupku. Mengubahku hingga hari ini. Aku yang hari ini masih bersamamu. Dan akan terus bersamamu.

Bagaimana masa depan benar-benar sulit untuk diketahui maunya. Dengan seenaknya mengenalkanku padamu. Mengenalkanmu sebagai gandengan orang lain. Lalu dengan sesukanya membuatku jatuh cinta padamu. Menceburkanku ke kehidupanmu, ke masalahmu, mencampuri urusanmu. Hingga aku jadi atribut baru dalam identitasmu. Masa depan bisa sejahil itu pada hidupku. Mungkin pada hidupmu juga. Atau kamu yang merencanakan ini semua? Kalau begitu aku ingin berterima kasih karena telah memilihku untuk bersamamu.

Mungkin kamu bertanya-tanya mengapa aku tiba-tiba mengajakmu membicarakan masa depan. Atau mungkin kamu malah tidak peduli. Begitulah masa depan, selalu membuat orang-orang sibuk bertanya-tanya apa yang akan terjadi besok. Atau diam tidak peduli dan pura-pura tidak akan terjadi apa-apa pada hidupnya.

Tidak ada alasan khusus mengapa aku ingin membicarakannya denganmu. Aku hanya ingin membicarakannya saja. Aku selalu berhasrat untuk memberitahumu tentang apa yang aku rasakan, yang aku pikirkan, yang aku inginkan dan impikan mengenai kamu, mengenai hubungan yang kita bangun dengan susah payah ini.

Sepertinya aku harus mengakhiri tulisan ini. Pasti membosankan jika kamu harus membaca terlalu panjang tulisan yang tidak jelas arahnya ini.

Kita hadapi masa depan bersama, ya 

Comments

Popular posts from this blog

Aku Kangen Kamu

Aku kangen kamu. Aku kangen duduk di sampingmu, lalu kita mulai membicarakan banyak hal; mulai dari yang remeh-temeh sampai ke hal yang serius. Aku kangen bercanda bersamamu. Aku kangen tertawa bersamamu. Aku kangen dengan candaanmu yang menggoda itu. :p Aku kangen dengan tangan isengmu yang suka mengelitikiku itu. Aku kangen suaramu yang selalu mampu melelehkanku. Aku kangen senyumanmu yang selalu berhasil membuatku lupa akan caranya berpijak di lantai. Aku kangen ketika kamu mulai mengeluh kelilipan di jalan saat kita sedang duduk berdua di sepeda motor Supra Fit butut hadiah dari papaku wkwk :p :p :p Aku kangen untuk membicarakan masa depan 'kita' bersamamu. Aku kangen untuk melayangkan cubitanku di pipimu. Aku kangen untuk mengacak-ngacak wajah dan rambutmu yang cantik itu. Aku kangen untuk menjadi pria manja dihadapanmu. Aku kangen duduk di taman berdua denganmu sembari mengobrol dan berteduh dari teriknya sengatan s

Retrospeksi

Dalam hitungan jam sebentar lagi tahun akan berganti, aku sejujurnya tidak ingin mengatakan kalimat klise ini, tapi menurutku memang ada benarnya juga, bahwa tidak terasa ternyata hari ini kita sudah berada di penghujung tahun, tepat di tanggal terakhir bulan Desember. Bagiku, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan kilas balik, untuk mengingat kembali apa saja hal yang sudah kita lalui bersama, apa saja masalah yang sudah kita pecahkan bersama, apa saja kesulitan yang sudah kita hadapi bersama, apa saja kebodohan yang telah kita tertawai bersama, apa saja kejadian menyenangkan yang berakhir dengan senyum semringah kita berdua, juga kejadian lain yang berujung marah, sedih, kecewa, luka; segalanya yang terjadi di tahun ini, yang turut membentuk diri kita hari ini. Cobalah ingat kembali dan terima itu semua sebagai bagian dari dirimu, sekelam atau semenyenangkan apa pun, itulah kepingan-kepingan dalam perjalanan hidupmu yang merangkai kamu saat ini. Hal buruk banyak terjadi, tentu sa