Menemukan seseorang yang kita butuhkan itu seperti menemukan rumah yang selama ini kita cari saat kita tersesat, karena rumah adalah tempat yang paling kita butuhkan. Kita selalu merasa aman, nyaman, tenang ketika berada di rumah. “Rumahku istanaku” terbukti bukan ungkapan omong kosong. Dan aku rasa aku sudah menemukan rumahku, sebuah rumah sederhana namun mampu untuk selalu menjagaku bernapas hingga renta. Sebuah rumah yang mampu melindungiku dari dinginnya gemuruh hujan dan tajamnya sengatan sinar mentari yang melukai pori-pori. Sebuah rumah yang selalu ku rindukan ketika aku sedang jauh darinya. Sebuah rumah yang mampu menepis rasa lelah yang menyelimuti diri. Sebuah rumah untukku memulai dan menutup hari. Sebuah rumah yang nyaman untuk tempatku pulang. Sebuah rumah yang... Sudahlah, nggak akan ada habisnya jika aku terus mendeskripsikan rumah yang akan ku huni hingga napasku berhenti ini. Sayang, rumah yang aku maksud itu adalah kamu. 'Cause everytime I look at you
Isi kepala tertuang dalam kata-kata