Ini kisah tentang pria sejati.
Tentang pria yang bersyukur dengan apa yang dipunya.
Tentang pria yang tidak mengeluh saat ia tau bahwa dirinya jauh dari sempurna.
Pria yang menyadari bahwa dirinya jauh lebih beruntung dari pria-pria lainnya.
Pria yang tidak pernah menyerah walau lelah menghantuinya.
Pria yang terus berjuang meski keringatnya telah bercampur darah.
Pria yang mengakrabi rasa sakit untuk tetap berdiri kokoh.
Pria ini bukannya sok kuat. Ia tetap bisa menangis saat hatinya teriris.
Pria ini bukannya sok hebat. Ia tetap bisa terluka saat merasa kecewa.
Namun pria ini tidak pernah berhenti untuk mengerjakan tugasnya.
Tugas untuk menjaga cintanya. Menjaga bidadari yang amat dicintainya.
Pria ini selalu bersyukur dengan bidadari yang dimilikinya.
Bidadari yang walau pernah singgah di banyak hati, tetapi tetap ia jadikan sebagai dermaga terakhir.
Karena yang pertama belum tentu akan terus bersama.
Karena yang pertama belum tentu berakhir bahagia.
Pria ini tidak pernah mengeluh walau bidadarinya pernah membahagiakan seseorang selain dirinya.
Pria ini tidak pernah mengeluh walau bidadarinya pernah bertukar sebuah pelukan manja dan kecupan hangat dengan tubuh pria lain. Meski sebenarnya iya menyimpan rasa sakit karena hal itu.
Namun pria ini tetap tidak pernah mengeluh.
Karena pria ini merasa bahwa ia jauh lebih beruntung dari pria-pria lainnya.
Pria yang merasa beruntung dari pria-pria lainnya karena ia memiliki sesosok bidadari yang mampu menyempurnakan dirinya yang tidak sempurna.
Pria yang tidak pernah menyerah untuk memperjuangkan bidadarinya walaupun ia sendiri kelelahan.
Pria yang terus memperjuangkan bidadarinya walau luka lebam menyelimuti kulit kasarnya.
Beberapa kali pria ini menangis, berusaha keras demi bidadarinya meski hati terus teriris.
Beberapa kali pria ini kecewa, berusaha sekuat tenaga demi bidadarinya meski diselimuti luka.
Tapi pria ini tetap berjuang demi bidadari yang dicintainya.
Pria ini bukan sok kuat. Bukan sok hebat.
Pria ini hanya bertindak selayaknya seorang pria.
Pria yang harus menjaga bidadari yang dimilikinya meski nyawa taruhannya.
Semoga bidadari itu mengerti.
Semoga bidadari itu menyadari.
Semoga bidadari itu memahami.
Pria ini akan terus mencintainya, bahkan hingga tubuhnya sudah mati.
Tubuh pria itu akan busuk.
Tapi tidak dengan cintanya.
Cinta untuk bidadarinya.
Bidadari kesayangannya.
Semoga pria itu akan terus menjadi pria sejati.
Aamiin.
Comments
Post a Comment