Skip to main content

Tentang Kamu

Mendeskripsikan kamu dalam kata-kata sebetulnya adalah hal yang sulit bagiku. Kenapa? Karena kamu terlalu indah untuk dituang ke dalam tulisan. Aku takut tulisanku tidak mampu menangkap seluruh pancaran senyummu yang mampu membuatku seperti pria mabuk karena keracunan teh botol kedaluwarsa itu. Atau seperti pria gila yang tersenyum di sepanjang jalan sehingga giginya kecripatan becekan karena sebelumnya turun hujan. Ya, hanya melihat senyummu saja aku sudah mabuk dan gila sendiri.

Kamu sudah kuanggap sebagai pacarku sendiri. Ya karena kamu memang pacarku. Tapi aku sebenarnya tidak ingin memacarimu. Tidak ingin hanya sebatas itu. Aku ingin menjadikanmu istriku, lalu akan aku naikan jabatanmu menjadi bidadari surgaku. Semoga kita pantas menempati surga agar mimpi konyolku itu bisa terwujud. Aamiin.

Kamu bukan hanya cantik dari segi penampilan, tapi juga kepribadian. Yang aku tau para wanita seusiamu di zaman kebodohan ini biasanya berpikiran dangkal, hanya mementingkan kesenangan pribadi (egois istilah tepatnya), manja, penuntut, glamor, menor, dan minta ditoyor serta disiram kopyor.

Tapi kamu jauh dari itu semua. Selama kita dekat, aku merasa kamu adalah wanita yang dewasa. Bukan wanita yang pandai beradegan dewasa, tapi wanita yang pandai menangani setiap problematika yang hadir, entah itu di hidupmu pribadi atau di hubungan kita. Kamu bisa aku ajak kompromi, tidak membesarkan masalah yang sebenarnya tidak begitu besar, tidak mengungkit kesalahan-kesalahanku sebelumnya, dan bisa mengambil sisi positif dari setiap pertikaian yang terjadi. Walaupun terkadang kamu juga terlalu emosional dalam menangani sesuatu sehingga membuatku kesal. Tapi nggak masalah, karena kita cuma manusia yang nggak sempurna. Aku merasa beruntung memiliki sosok wanita dewasa sepertimu di hidupku. Terima kasih ya sayang.

Yang paling aku suka darimu adalah sifat keibuanmu. Bukan berarti kamu mirip ibu-ibu atau aku suka sama ibu-ibu, maksudku adalah aku sangat merasa nyaman bila sedang bersamamu. Aku merasa tenang dan damai jika sedang di dekatmu. Kamu juga cerewet seperti mamaku. Jika aku nakal dan tidak menuruti perintahmu, pasti kamu akan ngambek dan memarahi seperti yang mama lakukan kepadaku. Aku merasa seperti memiliki dua mama. Suram sekali hidupku. Bercanda, justru aku sangat senang karena kamu bisa membantu mama mengawasi kelakuanku yang aneh-aneh itu. Semoga nanti kamu bisa menggantikan sosok mama di rumah kita ya.

Kamu juga penyayang binatang—terutama kucing—sama sepertiku. Aku senang karena kita memiliki kesukaan yang sama. Aku ilfil dengan wanita yang tidak menyukai binatang, apa lagi sampai kasar terhadap binatang. Padahal kelakuannya jauh lebih hina dari binatang. Tapi kamu bukanlah wanita yang semacam itu. Kamu punya kepedulian yang tinggi terhadap para binatang. Aku sangat menyukai itu, karena itu menunjukan bahwa kamu memiliki kepribadian yang baik.

Meskipun terkadang daya serapmu lambat—lemot parah kampret—, tetapi pemikiranmu luas. Aku tidak pernah kehabisan topik pembicaraan denganmu karena kamu mau mendiskusikan apa pun denganku. Wanita itu harus cerdas, karena aku pernah membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa 80% kecerdasan anak diturunkan oleh ibunya. Beruntunglah aku memiliki calon ibu yang cerdas sepertimu. Aku jadi tidak perlu khawatir mengenai masa depan anakku kelak, karena ada kamu yang bisa membantuku membimbingnya. Duh, aku bermimpi terlalu jauh.

Kamu adalah wanita yang multitalenta. Suaramu bagus. Aku senang mendengarkanmu bernyanyi, apa lagi jika kamu menyanyikannya untukku. Dengkulku langsung lemas. Kamu pintar menari. Kamu mampu meniru gerakan-gerakan artis Korea kesukaanmu hanya dengan menonton videonya. Itu keren. Kamu juga bilang jika kamu bisa bermain drum. Walaupun aku tidak pernah melihatnya secara langsung, tapi aku percaya kamu mahir memukul drum karena kamu suka memukuliku. Mijitin maksudnya. Hehehe

Kamu juga pandai membuatku tertawa. Tidak seperti wanita pada umumnya yang suka jaim, kamu justru mampu menunjukan dirimu yang apa adanya dengan segala kepercayaan diri, kejujuran, dan keterbatasan yang kamu miliki. Bahkan kamu sampai mampu membuatku terhibur dengan candamu yang unik itu. Aku sangat tertarik denganmu justru karena kamu senang untuk menjadi diri sendiri dihadapanku. Karena aku benci kepura-puraan. Untuk apa berpura-pura kalau hanya ingin membuat orang lain senang tetapi diri sendiri tidak nyaman?

Kamu mau diajak berjuang. Kita sama-sama memiliki kekurangan dan keterbatasan, tetapi kamu tidak menyerah akan hal itu dan kamu mau membantuku untuk membangun sebuah hubungan yang sederhana namun mampu membuat bahagia. Contoh sederhananya adalah ketika kamu tidak pernah memintaku untuk mentrakirmu saat kita sedang makan bersama. Bahkan kamu enggan ketika aku ingin mentraktirmu. Mungkin buat orang lain itu sepele, tapi kelakuanmu itu buatku amat sangat berharga. Dari situ aku tau jika kamu bukan wanita yang bisanya hanya membebaniku atau orang tuamu. Untuk itu kamu pantas untuk diperjuangkan.

Kamu tidak perhitungan ketika aku sedang tidak punya uang untuk membeli bensin. Kamu dengan sukarela memberikanku uang jajanmu untuk aku pakai membelikan bensin. Aku tidak mempermasalahkan jumlah uangnya, tapi aku melihat dari sisi yang lain; sisi kemanusiaan. Aku sangat tertolong berkat kamu yang selalu mau membantuku dari segi apa pun. Entah itu dorongan moral, psikologis, bahkan sampai segi keuangan. Aku sangat beruntung memiliki kamu. Terima kasih cintaku.

Kamu adalah sosok wanita yang tangguh dan mandiri. Contohnya kamu tidak lenjeh seperti yang wanita di zaman kebodohan ini lakukan; minta diantar-jemput oleh pacarnya, padahal pacarnya bukan tukang ojek pengkolan. Kamu cukup tau diri mengenai kondisi jarak tempat tinggal kita yang tidak dekat. Ketika aku sedang tidak bisa mengantarkanmu pulang, kamu bisa mengerti kondisiku dan tidak ngambek. Kamu benar-benar keren.

Sebenarnya masih banyak yang ingin aku tuangkan di sini untuk mendeskripsikan kamu, tetapi aku merasa tulisan ini sudah cukup untuk mewakili pandanganku mengenai sosokmu. Intinya kamu adalah wanita yang aku idam-idamkan sejak lama. Kamu memang jauh dari kata sempurna, tapi kamu mampu membuatku merasa cukup. Dan itu yang aku butuhkan. Iya, yang aku butuhkan itu kamu.

Denganmu, aku merasa cukup. Bersamamu, aku merasa hidup

Terima kasih untuk cintamu yang tak pernah redup, Alivia Rosearynandira

Comments

Popular posts from this blog

Masa Depan dan Misteri

Entah apa yang akan kita temui di depan sana nantinya. Aku juga tidak tahu. Hanya bisa menerka-nerka sesuatu yang belum pasti. Berkhayal akan terjadi apa di sana. Bermimpi akan seperti apa seharusnya hal itu terjadi. Namun ada satu hal penting yang sangat aku inginkan untuk terjadi: di waktu yang akan datang, aku dan kamu masih terus berjalan beriringan. Tentu saja masa depan tetap sulit ditebak, sedetail apa pun kamu memimpikannya. Bahkan jika kamu berhasil menghitung seluruh tetesan hujan yang jatuh ke tanah pada hari Kamis dari pukul dua siang hingga empat sore di dalam mimpimu itu. Pasti tetap akan ada yang meleset. Lalu berakhir pada ketakutan jika yang terjadi tidak sesuai harapan. Apa lagi jika yang terjadi malah jauh dari apa yang diinginkan. Tentu saja itu menyakitkan untuk dipikirkan. Tapi kamu tidak perlu khawatir berlebihan. Kita memang tidak bisa tau apa yang akan terjadi di depan sana, sebelum kita benar-benar bisa sampai ke sana dengan mengikuti sistem wa

Aku Kangen Kamu

Aku kangen kamu. Aku kangen duduk di sampingmu, lalu kita mulai membicarakan banyak hal; mulai dari yang remeh-temeh sampai ke hal yang serius. Aku kangen bercanda bersamamu. Aku kangen tertawa bersamamu. Aku kangen dengan candaanmu yang menggoda itu. :p Aku kangen dengan tangan isengmu yang suka mengelitikiku itu. Aku kangen suaramu yang selalu mampu melelehkanku. Aku kangen senyumanmu yang selalu berhasil membuatku lupa akan caranya berpijak di lantai. Aku kangen ketika kamu mulai mengeluh kelilipan di jalan saat kita sedang duduk berdua di sepeda motor Supra Fit butut hadiah dari papaku wkwk :p :p :p Aku kangen untuk membicarakan masa depan 'kita' bersamamu. Aku kangen untuk melayangkan cubitanku di pipimu. Aku kangen untuk mengacak-ngacak wajah dan rambutmu yang cantik itu. Aku kangen untuk menjadi pria manja dihadapanmu. Aku kangen duduk di taman berdua denganmu sembari mengobrol dan berteduh dari teriknya sengatan s

Retrospeksi

Dalam hitungan jam sebentar lagi tahun akan berganti, aku sejujurnya tidak ingin mengatakan kalimat klise ini, tapi menurutku memang ada benarnya juga, bahwa tidak terasa ternyata hari ini kita sudah berada di penghujung tahun, tepat di tanggal terakhir bulan Desember. Bagiku, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan kilas balik, untuk mengingat kembali apa saja hal yang sudah kita lalui bersama, apa saja masalah yang sudah kita pecahkan bersama, apa saja kesulitan yang sudah kita hadapi bersama, apa saja kebodohan yang telah kita tertawai bersama, apa saja kejadian menyenangkan yang berakhir dengan senyum semringah kita berdua, juga kejadian lain yang berujung marah, sedih, kecewa, luka; segalanya yang terjadi di tahun ini, yang turut membentuk diri kita hari ini. Cobalah ingat kembali dan terima itu semua sebagai bagian dari dirimu, sekelam atau semenyenangkan apa pun, itulah kepingan-kepingan dalam perjalanan hidupmu yang merangkai kamu saat ini. Hal buruk banyak terjadi, tentu sa