Skip to main content

Surat Untuk Bidadariku

Bidadariku, kamu tau tidak, semenjak kita bertengkar hebat semalam, aku menjadi depresi dan sulit memejamkan mata. Karena setiap kali aku coba untuk memejamkan mata, aku seakan melihat wajahmu penuh amarah dan siap menghujaniku dengan kebencian. Aku sangat takut hingga dadaku terasa sesak sekali. Bahkan aku kesulitan untuk bernapas. Aku ingin sekali menangis, tapi air mataku enggak mengabulkannya. Mungkin ini balasan yang sepadan atas dosa yang aku lakukan terhadapmu. Penderitaanmu karena ulahku pasti lebih berat dari ini. Maafkan aku bidadariku.

Bidadariku, aku benar-benar menyesal atas perkataan tak pantas yang aku lontarkan kepadamu. Sepanjang malam aku menyesali perbuatan itu. Aku menjadi gelisah dan benar-benar tersiksa akibat kebodohanku sendiri. Aku mencoba membuat segelas teh tawar hangat untuk menenangkan pikiranku, tetapi aku tetap gelisah. Aku gelisah karena aku takut kamu tidak memaafkanku dan pergi meninggalkanku hingga aku menua bersama penyesalan. Tapi aku rasa aku pantas mendapatkan ini, karena ini balasan yang sepadan atas dosa yang aku lakukan terhadapmu. Penderitaanmu karena ulahku pasti lebih menyiksa dari ini. Maafkan aku bidadariku.

Bidadariku, maaf atas segala keegoisanku. Aku seharusnya bisa mengerti kondisimu. Aku seharusnya tau jika bidadari sepertimu tidak bisa ditemui sembarangan. Apa lagi ditemui oleh makhluk terhina sepertiku. Seharusnya aku tau itu semua. Tapi kenyataannya aku hanya mementingkan diriku sendiri. Entah setan macam apa aku ini. Setan sendiri pun enggak disamakan denganku.

Bidadariku, aku ingin sekali bertemu denganmu lagi. Aku ingin meminta maaf atas segala dosa yang aku lakukan terhadapmu. Aku benar-benar menyesal telah menyakiti perasaanmu dan mengotori cinta sucimu yang selalu kau jaga keindahannya untukku. Aku berjanji akan berusaha untuk memperbaiki diriku agar aku lebih pantas untuk bersanding denganmu. Maafkan aku bidadariku.

Bidadariku, kamu mau kan memaafkanku? Aku mohon kamu mau memberiku kesempatan agar aku bisa menebus semua dosaku dan memantaskan diriku untukmu. Aku tau aku tak pantas berkata seperti ini setelah aku mengoyak-ngoyak cinta tulusmu, tapi aku ingin terus bersamamu. Aku ingin bahagia selamanya bersamamu. Aku mohon, maafkanlah aku serta keburukanku. Maafkan aku bidadariku.

Terima kasih karena kamu selalu setia untuk menjadi bidadariku. Aku harap kamu bersedia untuk menjadi bidadariku selamanya.

Maafkan aku, bidadariku.

Comments

Popular posts from this blog

Masa Depan dan Misteri

Entah apa yang akan kita temui di depan sana nantinya. Aku juga tidak tahu. Hanya bisa menerka-nerka sesuatu yang belum pasti. Berkhayal akan terjadi apa di sana. Bermimpi akan seperti apa seharusnya hal itu terjadi. Namun ada satu hal penting yang sangat aku inginkan untuk terjadi: di waktu yang akan datang, aku dan kamu masih terus berjalan beriringan. Tentu saja masa depan tetap sulit ditebak, sedetail apa pun kamu memimpikannya. Bahkan jika kamu berhasil menghitung seluruh tetesan hujan yang jatuh ke tanah pada hari Kamis dari pukul dua siang hingga empat sore di dalam mimpimu itu. Pasti tetap akan ada yang meleset. Lalu berakhir pada ketakutan jika yang terjadi tidak sesuai harapan. Apa lagi jika yang terjadi malah jauh dari apa yang diinginkan. Tentu saja itu menyakitkan untuk dipikirkan. Tapi kamu tidak perlu khawatir berlebihan. Kita memang tidak bisa tau apa yang akan terjadi di depan sana, sebelum kita benar-benar bisa sampai ke sana dengan mengikuti sistem wa

Aku Kangen Kamu

Aku kangen kamu. Aku kangen duduk di sampingmu, lalu kita mulai membicarakan banyak hal; mulai dari yang remeh-temeh sampai ke hal yang serius. Aku kangen bercanda bersamamu. Aku kangen tertawa bersamamu. Aku kangen dengan candaanmu yang menggoda itu. :p Aku kangen dengan tangan isengmu yang suka mengelitikiku itu. Aku kangen suaramu yang selalu mampu melelehkanku. Aku kangen senyumanmu yang selalu berhasil membuatku lupa akan caranya berpijak di lantai. Aku kangen ketika kamu mulai mengeluh kelilipan di jalan saat kita sedang duduk berdua di sepeda motor Supra Fit butut hadiah dari papaku wkwk :p :p :p Aku kangen untuk membicarakan masa depan 'kita' bersamamu. Aku kangen untuk melayangkan cubitanku di pipimu. Aku kangen untuk mengacak-ngacak wajah dan rambutmu yang cantik itu. Aku kangen untuk menjadi pria manja dihadapanmu. Aku kangen duduk di taman berdua denganmu sembari mengobrol dan berteduh dari teriknya sengatan s

Retrospeksi

Dalam hitungan jam sebentar lagi tahun akan berganti, aku sejujurnya tidak ingin mengatakan kalimat klise ini, tapi menurutku memang ada benarnya juga, bahwa tidak terasa ternyata hari ini kita sudah berada di penghujung tahun, tepat di tanggal terakhir bulan Desember. Bagiku, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan kilas balik, untuk mengingat kembali apa saja hal yang sudah kita lalui bersama, apa saja masalah yang sudah kita pecahkan bersama, apa saja kesulitan yang sudah kita hadapi bersama, apa saja kebodohan yang telah kita tertawai bersama, apa saja kejadian menyenangkan yang berakhir dengan senyum semringah kita berdua, juga kejadian lain yang berujung marah, sedih, kecewa, luka; segalanya yang terjadi di tahun ini, yang turut membentuk diri kita hari ini. Cobalah ingat kembali dan terima itu semua sebagai bagian dari dirimu, sekelam atau semenyenangkan apa pun, itulah kepingan-kepingan dalam perjalanan hidupmu yang merangkai kamu saat ini. Hal buruk banyak terjadi, tentu sa