Saat kedua bola mataku memfokuskan seluruh pandangannya pada wajahmu.
Saat jantungku mulai berdetak secara abnormal.
Aku suka ketika tenggelam.
Tenggelam dalam tatapanmu.
Tenggelam dalam kolam berisi kupu-kupu
yang siap mengelitiki seluruh tubuhku.
Aku suka ketika duduk di samping pak kusir yang berwujud kamu
dengan kereta kudanya yang siap membawaku menyusuri jalan kebahagiaan.
Tak perlu menunggu sampai ke tujuan untuk bahagia.
Karena kebahagiaan selalu berdampingan denganmu.
Aku suka ketika tingkahku adalah kuas dan cat
dan wajahmu adalah kanvas yang paling sempurna
untuk aku lukiskan sebuah senyuman paling bahagia.
Aku suka ketika menengadahkan kedua tanganku kepada-Nya
Menyebut namamu dan memohon dengan kesungguhan
Agar harapan-harapanku padamu tak hanya berbuah angan
atau hanya menyisakan kenangan.
Aku suka ketika berbaring di tempat tidur
lalu menatap langit-langit kamar.
Membayangkan kenangan dan masa depan
yang di dalamnya terdapat kamu.
Aku suka ketika keningmu adalah landasan pacu
dan kecupanku adalah pesawat terbang yang hendak mendarat.
Mendarat bersama jantung yang semakin cepat berpacu.
Aku suka ketika celotehanmu memenuhi telingaku
menutup semua suara yang hendak masuk.
Suara merdu yang menenangkan itu
Berbaris rapi di telinga pendengar setiamu.
Aku suka ketika menghirup udara
yang telah terkontaminasi aroma tubuhmu.
Menenangkan, seperti sedang diajarkan untuk terbang
lalu mendarat di pelukanmu.
Aku suka ketika tersengat terik matahari
dan kamu ada di dekatku.
Tak perlu khawatir kepanasan
karena kamu ada untuk menyejukkan.
Aku suka ketika tetesan hujan mulai membasahi atap dan jalanan
dan kamu ada bersamaku.
Tak perlu takut kedinginan
karena kamu ada untuk menghangatkan.
Aku suka ketika handphone-ku memunculkan pesan darimu
bersamaan dengan wajahku yang memunculkan senyuman karenamu.
Seperti sedang melihat keindahan dunia dari ketinggian
lalu melompat dan berteriak pada dunia, "aku cinta kamu!"
Tidak, aku tidak suka untuk melakukan hal segila itu.
Tetapi aku suka ketika kamu membuatku gila.
Tidak ada gunanya menjadi waras jika tidak menjadi bagian hidupmu
Karena aku suka ketika aku adalah bagian hidupmu.
Aku suka ketika aku dan kamu bersama-sama
diciptakan untuk bertransformasi
menjadi sebuah jaringan penyuplai bahagia yang terintegrasi
yang oleh banyak orang disebut sebagai kekasih.
Dari sekian banyak "ketika", ada satu "ketika" yang sangat kusukai.
Aku suka ketika kita saling mencintai.
Itu saja.
Comments
Post a Comment