Tidak ada yang abadi. Jiwa yang telah terlahir pasti akan mati.
Tidak ada yang abadi. Gumpalan darah segar yang mengalir dalam tubuh yang tegap akhirnya hanya menjadi tulang belulang yang rapuh.
Tidak ada yang abadi. Hangatnya sinar mentari bisa seketika digantikan oleh dinginnya tetesan hujan yang membasahi daratan.
Namun yang aku yakini dengan pasti, cinta ini akan selalu abadi untukmu.
Aku merasa begitu pesimis jika cintamu tak abadi. Maka dari itu izinkan aku untuk menggoreskan kenangan-kenangan bersamamu ke dalam tulisanku agar kau dapat abadi. Walaupun jiwamu telah mati, walaupun bumi berpindah galaksi, walaupun putra bertransformasi menjadi putri, melalui setiap tulisan yang kucoretkan, aku berharap cintamu akan kekal.
Menulis untuk mengabadikanmu...
Tidak ada yang abadi. Gumpalan darah segar yang mengalir dalam tubuh yang tegap akhirnya hanya menjadi tulang belulang yang rapuh.
Tidak ada yang abadi. Hangatnya sinar mentari bisa seketika digantikan oleh dinginnya tetesan hujan yang membasahi daratan.
Namun yang aku yakini dengan pasti, cinta ini akan selalu abadi untukmu.
Aku merasa begitu pesimis jika cintamu tak abadi. Maka dari itu izinkan aku untuk menggoreskan kenangan-kenangan bersamamu ke dalam tulisanku agar kau dapat abadi. Walaupun jiwamu telah mati, walaupun bumi berpindah galaksi, walaupun putra bertransformasi menjadi putri, melalui setiap tulisan yang kucoretkan, aku berharap cintamu akan kekal.
Menulis untuk mengabadikanmu...
Comments
Post a Comment