Skip to main content

Perjalanan



Di sela-sela perjalanan panjang dan berliku, hubungan ini kembali menemui hari perayaannya untuk yang ketujuh kalinya, hari yang menandai dimulainya perjalanan kita sebagai dua orang yang sepasang, tujuh tahun silam. Hari di mana kita memutuskan untuk merangkai impian dan harapan masing-masing menjadi cita-cita bersama. Hari di mana kita meyakinkan diri bahwa apa pun yang akan terjadi di depan sana haruslah dihadapi berdua. Hari di mana aku tak lagi hanya tentang aku dan kamu tak lagi hanya soal kamu, tetapi ada kita.

Aku sering menggambarkan hubungan ini sebagai perjalanan. Maju ke depan, berbelok, memutar balik, berhenti, mundur ke belakang, menanjak, menukik, jatuh, pelan, kencang, macet, sengang, pantat yang panas, punggung yang pegal, pelukan hangat, pertengkaran hebat, perbincangan serius, umpatan kasar, obrolan penuh canda tawa, tangan yang digenggam, bahu yang dipakai bersandar, panas, hujan, terik, dingin, cerah, basah, hubungan kita tidak ubahnya adalah sebuah perjalanan tersebut.

Tujuh tahun perjalanan jelas bukan waktu yang sebentar. Manis dan pahit, semua kata sifat yang bisa terpikirkan di kepala, rasanya berkali-kali sudah kita alami bersama. Namun, selalu ada kejutan baru yang menanti di depan sana, entah berakhir menyenangkan atau tidak, cuma kita yang bisa menentukan akan bertemu akhir seperti apa. Satu hal yang pasti, aku ingin terus mengalami perjalanan itu bersamamu. Perjalanan sebagai dua orang yang berseteru, juga perjalanan sebagai dua orang yang bersatu. Tak mudah, sudah pasti. Tetapi seperti yang kita sepakati di hari ini, tujuh tahun lalu, bahwa kita ada untuk bersama, untuk menyatukan kepala, menghadapi hari esok berdua.

Terima kasih atas semua usaha kamu untuk terus berkomitmen menyayangiku, aku sangat menghargai itu. Semua perhatian kecil yang kamu tunjukkan, semangat yang kamu berikan di saat aku sedang lelah dan menyerah, pelukan yang membuatku bangkit dari kalah, memperingatkanku ketika sedang salah, itu semua sangat berpengaruh untuk membuatku tetap berdiri gagah.

Aku minta maaf karena tidak semua ekspektasimu terhadapku bisa aku penuhi. Ada kalanya aku mengecewakan, ada saatnya aku membuatmu marah, ada waktu di mana aku membuatmu jengkel setengah mati, terkadang aku juga membuatmu sedih. Sayatan-sayatan kecil yang aku buat di hatimu, meskipun kecil tetapi tetap menyakitkan. Untuk itu aku meminta maaf. Aku menundukkan kepala atas segala kebodohanku yang pernah terjadi kepadamu.

Hari ini adalah hari tentang kita, maka nikmatilah segala keseruan yang terjadi di hari ini. Apa pun yang bukan tentang kita di hari ini adalah tidak penting. Hari ini adalah saatnya kita merayakan segala jeri payah yang telah dilalui kemarin. Cheers! 🥂

Once again, happy anniversary to the best partner ever in my life. Aku cinta kamu. ❤️

Comments

Popular posts from this blog

Masa Depan dan Misteri

Entah apa yang akan kita temui di depan sana nantinya. Aku juga tidak tahu. Hanya bisa menerka-nerka sesuatu yang belum pasti. Berkhayal akan terjadi apa di sana. Bermimpi akan seperti apa seharusnya hal itu terjadi. Namun ada satu hal penting yang sangat aku inginkan untuk terjadi: di waktu yang akan datang, aku dan kamu masih terus berjalan beriringan. Tentu saja masa depan tetap sulit ditebak, sedetail apa pun kamu memimpikannya. Bahkan jika kamu berhasil menghitung seluruh tetesan hujan yang jatuh ke tanah pada hari Kamis dari pukul dua siang hingga empat sore di dalam mimpimu itu. Pasti tetap akan ada yang meleset. Lalu berakhir pada ketakutan jika yang terjadi tidak sesuai harapan. Apa lagi jika yang terjadi malah jauh dari apa yang diinginkan. Tentu saja itu menyakitkan untuk dipikirkan. Tapi kamu tidak perlu khawatir berlebihan. Kita memang tidak bisa tau apa yang akan terjadi di depan sana, sebelum kita benar-benar bisa sampai ke sana dengan mengikuti sistem wa

Aku Kangen Kamu

Aku kangen kamu. Aku kangen duduk di sampingmu, lalu kita mulai membicarakan banyak hal; mulai dari yang remeh-temeh sampai ke hal yang serius. Aku kangen bercanda bersamamu. Aku kangen tertawa bersamamu. Aku kangen dengan candaanmu yang menggoda itu. :p Aku kangen dengan tangan isengmu yang suka mengelitikiku itu. Aku kangen suaramu yang selalu mampu melelehkanku. Aku kangen senyumanmu yang selalu berhasil membuatku lupa akan caranya berpijak di lantai. Aku kangen ketika kamu mulai mengeluh kelilipan di jalan saat kita sedang duduk berdua di sepeda motor Supra Fit butut hadiah dari papaku wkwk :p :p :p Aku kangen untuk membicarakan masa depan 'kita' bersamamu. Aku kangen untuk melayangkan cubitanku di pipimu. Aku kangen untuk mengacak-ngacak wajah dan rambutmu yang cantik itu. Aku kangen untuk menjadi pria manja dihadapanmu. Aku kangen duduk di taman berdua denganmu sembari mengobrol dan berteduh dari teriknya sengatan s

Retrospeksi

Dalam hitungan jam sebentar lagi tahun akan berganti, aku sejujurnya tidak ingin mengatakan kalimat klise ini, tapi menurutku memang ada benarnya juga, bahwa tidak terasa ternyata hari ini kita sudah berada di penghujung tahun, tepat di tanggal terakhir bulan Desember. Bagiku, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan kilas balik, untuk mengingat kembali apa saja hal yang sudah kita lalui bersama, apa saja masalah yang sudah kita pecahkan bersama, apa saja kesulitan yang sudah kita hadapi bersama, apa saja kebodohan yang telah kita tertawai bersama, apa saja kejadian menyenangkan yang berakhir dengan senyum semringah kita berdua, juga kejadian lain yang berujung marah, sedih, kecewa, luka; segalanya yang terjadi di tahun ini, yang turut membentuk diri kita hari ini. Cobalah ingat kembali dan terima itu semua sebagai bagian dari dirimu, sekelam atau semenyenangkan apa pun, itulah kepingan-kepingan dalam perjalanan hidupmu yang merangkai kamu saat ini. Hal buruk banyak terjadi, tentu sa