Kamu datang dengan wajah ditekuk
Hari kian memburuk
Hati serasa tertusuk
Seperti telah dikutuk
Lukisan senyum warna-warnimu menguap
Terbang ke langit seperti asap
Tajam matamu menatap
Mulutku menggagap
Aku tertunduk diam
Di kepala terdengar keriuhan
Mendung dan petir di pikiran
Lalu basah diguyur hujan
Aku kedinginan
Tergeletaklah dengan nyaman di ranjang
Pejamkan pandangan, dan renungkan
Hari-hari kita ke belakang
Coba dihancurkan ketegangan
Pertekengkaran
Saling mendiamkan
kelelahan
Cinta mulai diabaikan
Dua orang yang selalu berjuang
Dilarang kalah di medan perang
Memori dua tahun ke belakang
Tidak akan rusak diterjang pedang
Pinjami aku jemarimu
Dan sebutir komposisi senyum di bibirmu
Kuatkan geggamanmu
Untuk menghajar masalah satu-satu
Comments
Post a Comment