Skip to main content

Patah Hati



Definisi patah hati itu sendiri sebenarnya adalah metafora yang paling sering digunakan saat merasakan sakit emosional yang diderita akibat kehilangan sesuatu yang dicinta (source : Wikipedia). Walaupun hanya sebatas metafora saja, rasanya campur aduk dan sangat mendalam. Pertanyaanya, kapan waktu untuk patah hati?

Saat kamu dan usahamu sudah tidak lagi dihargai, kamu boleh patah hati.

Saat kamu dan dirinya sudah tidak lagi bisa mengerti satu sama lain, kamu boleh patah hati.

Saat kamu sudah lelah dengan hubungan yang hanya bergerak mundur, kamu boleh patah hati.

Saat kamu tidak lagi menemukan apa yang selama ini kamu cari, kamu boleh patah hati.

Saat kamu, pada akhirnya, memutuskan hubungan dengan yang kamu cintai, kamu boleh patah hati.

Hingga saat kamu merindukan semuanya itu, kamu juga boleh patah hati.
Ber-patah-hati-lah kamu. 

Rasakanlah sakit, kecewa, sedih, marah, dan benci.

Rasakanlah supaya kamu tahu bagaimana rasanya patah hati.

Rasakanlah supaya kamu tahu kalau harapan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan.

Rasakanlah supaya kamu tahu ekspektasi lebih kejam dari pada realita.

Dan, rasakanlah supaya kamu tahu kamu boleh patah hati. 

Kamu, aku, dan kita semua boleh patah hati.

Menangislah jika tangisan itu dapat membuatmu merasa lebih baik.

Marahlah jika kamu ingin meluapkan emosimu.

Berteriaklah jika kamu ingin didengar.

Saat itu kamu benar-benar merasakan patah hati, tapi kamu tahu, setelah itu, semua akan kembali seperti semula. Tidak akan ada yang berubah. Kamu tahu jika kamu terus menerus berpatah hati, kamu tidak akan membuatnya menjadi lebih baik. Kamu tahu bahwa kamu harus berjuang untuk menyembuhkan patah hatimu sendiri. Kamu tahu jika kamu tidak patah hati, kamu tidak tahu bagaimana caranya untuk tidak patah hati lagi dengan alasan yang sama. 
Maka dari itu, kita harus patah hati.

source: https://ask.fm/yolmnc

Comments

Popular posts from this blog

Masa Depan dan Misteri

Entah apa yang akan kita temui di depan sana nantinya. Aku juga tidak tahu. Hanya bisa menerka-nerka sesuatu yang belum pasti. Berkhayal akan terjadi apa di sana. Bermimpi akan seperti apa seharusnya hal itu terjadi. Namun ada satu hal penting yang sangat aku inginkan untuk terjadi: di waktu yang akan datang, aku dan kamu masih terus berjalan beriringan. Tentu saja masa depan tetap sulit ditebak, sedetail apa pun kamu memimpikannya. Bahkan jika kamu berhasil menghitung seluruh tetesan hujan yang jatuh ke tanah pada hari Kamis dari pukul dua siang hingga empat sore di dalam mimpimu itu. Pasti tetap akan ada yang meleset. Lalu berakhir pada ketakutan jika yang terjadi tidak sesuai harapan. Apa lagi jika yang terjadi malah jauh dari apa yang diinginkan. Tentu saja itu menyakitkan untuk dipikirkan. Tapi kamu tidak perlu khawatir berlebihan. Kita memang tidak bisa tau apa yang akan terjadi di depan sana, sebelum kita benar-benar bisa sampai ke sana dengan mengikuti sistem wa

Aku Kangen Kamu

Aku kangen kamu. Aku kangen duduk di sampingmu, lalu kita mulai membicarakan banyak hal; mulai dari yang remeh-temeh sampai ke hal yang serius. Aku kangen bercanda bersamamu. Aku kangen tertawa bersamamu. Aku kangen dengan candaanmu yang menggoda itu. :p Aku kangen dengan tangan isengmu yang suka mengelitikiku itu. Aku kangen suaramu yang selalu mampu melelehkanku. Aku kangen senyumanmu yang selalu berhasil membuatku lupa akan caranya berpijak di lantai. Aku kangen ketika kamu mulai mengeluh kelilipan di jalan saat kita sedang duduk berdua di sepeda motor Supra Fit butut hadiah dari papaku wkwk :p :p :p Aku kangen untuk membicarakan masa depan 'kita' bersamamu. Aku kangen untuk melayangkan cubitanku di pipimu. Aku kangen untuk mengacak-ngacak wajah dan rambutmu yang cantik itu. Aku kangen untuk menjadi pria manja dihadapanmu. Aku kangen duduk di taman berdua denganmu sembari mengobrol dan berteduh dari teriknya sengatan s

Retrospeksi

Dalam hitungan jam sebentar lagi tahun akan berganti, aku sejujurnya tidak ingin mengatakan kalimat klise ini, tapi menurutku memang ada benarnya juga, bahwa tidak terasa ternyata hari ini kita sudah berada di penghujung tahun, tepat di tanggal terakhir bulan Desember. Bagiku, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan kilas balik, untuk mengingat kembali apa saja hal yang sudah kita lalui bersama, apa saja masalah yang sudah kita pecahkan bersama, apa saja kesulitan yang sudah kita hadapi bersama, apa saja kebodohan yang telah kita tertawai bersama, apa saja kejadian menyenangkan yang berakhir dengan senyum semringah kita berdua, juga kejadian lain yang berujung marah, sedih, kecewa, luka; segalanya yang terjadi di tahun ini, yang turut membentuk diri kita hari ini. Cobalah ingat kembali dan terima itu semua sebagai bagian dari dirimu, sekelam atau semenyenangkan apa pun, itulah kepingan-kepingan dalam perjalanan hidupmu yang merangkai kamu saat ini. Hal buruk banyak terjadi, tentu sa