Skip to main content

Sekali Lagi Terima Kasih





Hari semakin malam. Mataku sudah terasa semakin sulit untuk terjaga. Tubuhku juga sudah terasa begitu lelah akibat aktivitas yang padat di hari ini. Seharusnya sekarang aku sudah tenggelam dalam alur cerita mimpi yang tidak pernah masuk akal, tetapi aku lebih memilih menulis tulisan ini. Sekali lagi, aku ingin berterima kasih padamu.

Terima kasih telah membuat hari-hariku dipenuhi oleh cinta darimu. Aku tidak pernah mencintai dan dicintai siapa pun (selain keluargaku) sampai seperti ini. Hanya kamu yang berhasil mengubahku menjadi seseorang yang penuh rasa cinta, dan itu kamu lakukan setiap hari.

Baru dua paragraf yang kutulis, tapi air mataku terus saja memaksa untuk keluar.

Terima kasih telah berjuang untuk kebahagiaanku. Dari mulai senyum sederhana hingga hadiah-hadiah istimewa yang kamu berikan padaku, semuanya amat sangat berharga buatku. Aku tidak pernah merasa diistimewakan oleh perempuan lain sebelumnya. Aku merasa sangat beruntung bisa menjadi kekasihmu.

Aku tidak tahan. Air mataku mengalir semakin deras.

Terima kasih telah sabar dalam menghadapi kelakuanku. Aku minta maaf karena beberapa kali aku pernah membuatmu bete, marah, kecewa bahkan hingga menangis akibat tingkah bodoh yang tidak sengaja aku lakukan. Aku bukan sesosok dewa yang sempurna. Aku hanya lelaki biasa yang tidak bisa lepas dari kesalahan. Meskipun begitu, aku akan terus berusaha untuk menjadi yang sempurna bagimu.

Aku sampai tidak bisa membedakan yang mana air mata dan yang mana ingus. :')

Terima kasih telah pergi dari dia yang telah lama mengisi kehidupanmu dan bersedia mengganti sosoknya denganku yang cuma teman baru. Aku bangga padamu karena kamu bisa berhenti menyakiti diri sendiri dan berani mencoba untuk memulai petualangan yang baru. Padahal aku belum tentu lebih baik dari orang-orang yang pernah mampir di hatimu. Walaupun demikian, aku tentu akan terus berupaya untuk menjadi yang terbaik dalam hidupmu.

Air mataku sudah terkuras habis. Aku sangat tidak sanggup untuk membendungnya.

Terima kasih telah menjadi Alivia Rosearynandira yang seutuhnya, yang selalu aku cinta.




By the way, aku jelek banget kalo nangis. Makasih udah bikin aku jadi makin jelek.

Makasih.

Comments

Popular posts from this blog

Masa Depan dan Misteri

Entah apa yang akan kita temui di depan sana nantinya. Aku juga tidak tahu. Hanya bisa menerka-nerka sesuatu yang belum pasti. Berkhayal akan terjadi apa di sana. Bermimpi akan seperti apa seharusnya hal itu terjadi. Namun ada satu hal penting yang sangat aku inginkan untuk terjadi: di waktu yang akan datang, aku dan kamu masih terus berjalan beriringan. Tentu saja masa depan tetap sulit ditebak, sedetail apa pun kamu memimpikannya. Bahkan jika kamu berhasil menghitung seluruh tetesan hujan yang jatuh ke tanah pada hari Kamis dari pukul dua siang hingga empat sore di dalam mimpimu itu. Pasti tetap akan ada yang meleset. Lalu berakhir pada ketakutan jika yang terjadi tidak sesuai harapan. Apa lagi jika yang terjadi malah jauh dari apa yang diinginkan. Tentu saja itu menyakitkan untuk dipikirkan. Tapi kamu tidak perlu khawatir berlebihan. Kita memang tidak bisa tau apa yang akan terjadi di depan sana, sebelum kita benar-benar bisa sampai ke sana dengan mengikuti sistem wa

Aku Kangen Kamu

Aku kangen kamu. Aku kangen duduk di sampingmu, lalu kita mulai membicarakan banyak hal; mulai dari yang remeh-temeh sampai ke hal yang serius. Aku kangen bercanda bersamamu. Aku kangen tertawa bersamamu. Aku kangen dengan candaanmu yang menggoda itu. :p Aku kangen dengan tangan isengmu yang suka mengelitikiku itu. Aku kangen suaramu yang selalu mampu melelehkanku. Aku kangen senyumanmu yang selalu berhasil membuatku lupa akan caranya berpijak di lantai. Aku kangen ketika kamu mulai mengeluh kelilipan di jalan saat kita sedang duduk berdua di sepeda motor Supra Fit butut hadiah dari papaku wkwk :p :p :p Aku kangen untuk membicarakan masa depan 'kita' bersamamu. Aku kangen untuk melayangkan cubitanku di pipimu. Aku kangen untuk mengacak-ngacak wajah dan rambutmu yang cantik itu. Aku kangen untuk menjadi pria manja dihadapanmu. Aku kangen duduk di taman berdua denganmu sembari mengobrol dan berteduh dari teriknya sengatan s

Retrospeksi

Dalam hitungan jam sebentar lagi tahun akan berganti, aku sejujurnya tidak ingin mengatakan kalimat klise ini, tapi menurutku memang ada benarnya juga, bahwa tidak terasa ternyata hari ini kita sudah berada di penghujung tahun, tepat di tanggal terakhir bulan Desember. Bagiku, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan kilas balik, untuk mengingat kembali apa saja hal yang sudah kita lalui bersama, apa saja masalah yang sudah kita pecahkan bersama, apa saja kesulitan yang sudah kita hadapi bersama, apa saja kebodohan yang telah kita tertawai bersama, apa saja kejadian menyenangkan yang berakhir dengan senyum semringah kita berdua, juga kejadian lain yang berujung marah, sedih, kecewa, luka; segalanya yang terjadi di tahun ini, yang turut membentuk diri kita hari ini. Cobalah ingat kembali dan terima itu semua sebagai bagian dari dirimu, sekelam atau semenyenangkan apa pun, itulah kepingan-kepingan dalam perjalanan hidupmu yang merangkai kamu saat ini. Hal buruk banyak terjadi, tentu sa