Skip to main content

Remedi


Ketika dunia mengerucut sebatas ruang kita berdua

Tak ada sudut ruang yang tak nyaman

Seluruh dunia kita jelajahi berulang kali

Dengan tawa dan cinta yang sama

Dengan cerita yang selalu baru


Mengimpikan berdua bersamamu kuakan menua

Bernostalgia, menghidupi jutaan kenangan menyenangkan

Terbayang senyummu hadir tak terkendali

Pipimu dan jemariku hadir bercengkrama

Mencubitmu lembut di tengah obrolan seru 


Lelahmu lelahku enggan bersua

Kala bahagia kita mengusir kesuraman

Tak perlu lagi ada yang disesali

Saat kita kini masih bertumbuh bersama

Di balik itu tak ada keputusan keliru


Setiap orang berhak atas kesempatan kedua

Kesempatan mengembalikan kebahagiaan, kesempatan menebus kemuraman

Tak usah disesali berkali-kali

Rasa sakit usang telah menjadi luka lama

Kini hanya harus lihat ke depan, hadirkan langkah demi langkah yang baru


Sudahlah, perlahan relakan semua

Segala luka yang telah lalu, kita semayamkan

Tempaan rasa sakit menghadirkan kita kembali

Bergandeng tangan, mencipta cinta yang sama

Dengan lika-liku kisah hidup yang baru


Karena berdua menua bahagia bersamamu, hanya itu yang aku mau.

Comments

Popular posts from this blog

Perempuan Pada Layar Telepon Genggamku

Tugas sekolah yang harus kukerjakan membuatku kembali terlambat untuk menenggelamkan diri dalam lautan mimpi. Aku harus menyelesaikannya jika tidak ingin mendengar sambaran petir bernada sarkastik dari guru yang menjengkelkan itu. Akhirnya aku malah jadi susah tidur. Aku mencoba menyelesaikan tugas itu secepat mungkin. Namun pekerjaanku berhenti tepat setelah aku menekan tombol power telepon genggamku dan melirik ke halaman depannya. Aku menemukan sebuah foto seorang perempuan cantik yang sama persis seperti perempuan yang senang mondar-mandir di dalam kepalaku. Aku menatapnya dalam, memperhatikan seluruh bagian wajahnya yang nampak pada foto itu tanpa celah. Jantungku memompa darah lebih cepat, jauh dari kereta api supercepat yang pernah diciptakan di dunia setelah aku mengusap-usap pipi perempuan itu pada layar telepon genggamku sambil membayangkan kenangan-kenanganku bersamanya. Perbedaan antara aku dengan pria gila yang sering mabuk di emperan toko semakin tidak terlihat. Pe...

Zat Adiktif

Jika senyummu adalah zat adiktif terlarang Maka aku rela seumur hidup dipenjara Daripada aku gila lalu mati Karena sakau tidak melihatmu tersenyum

Rasanya Masih Sama

Rasanya masih sama... Lagi-lagi tidurku berantakan. Semenjak liburan, ditambah lagi harus sahur selama Ramadan kemarin membuat tidurku menjadi kacau. Kupikir setelah kemarin bisa tidur dengan benar maka hari ini juga akan demikian. Ternyata aku salah. Jadi dengan terpaksa aku harus kembali untuk menghabiskan waktu malam tanpa tidur lagi deh , hehe. Maafkan aku. Biasanya ketika aku tidak tau harus melakukan apa, aku akan merenung, atau bahasa kerennya, bengong . Memperhatikan sekitar, mendengarkan suara dengkuran kucing yang menumpang tidur di rumah, menatap langit-langit kamar, yang pada ujungnya pasti berhenti pada memikirkan kamu. Jangan geer , tapi sejujurnya aku memang tidak pernah bisa berhenti untuk memikirkan kamu. Aku selalu memikirkan kamu. Apa yang aku pikirkan tidak menentu dan tidak direncanakan. Aku memikirkan apa pun, selama itu masih tentang kamu. Seperti memikirkan betapa menyebalkannya dirimu ketika ngambek dan bete tidak jelas, sampai-sampai jutek terhadapku. D...