Aku selalu memimpikan, suatu saat aku akan menikahi seorang perempuan yang akan menjadi sahabat terbaikku sampai tua.
Sejak kecil hingga hari ini, banyak orang silih berganti hadir di dalam perjalanan hidupku. Yang pernah dekat, ada yang tetap dekat, tapi tak sedikit pula yang menjadi asing. Begitulah relasi antara manusia terjalin. Ada yang tetap kuat mengikat, ada yang putus, lepas, hingga bersekat. Tak ada yang abadi, begitu kata Peterpan.
Sejak kecil hingga hari ini, banyak orang silih berganti hadir di dalam perjalanan hidupku. Yang pernah dekat, ada yang tetap dekat, tapi tak sedikit pula yang menjadi asing. Begitulah relasi antara manusia terjalin. Ada yang tetap kuat mengikat, ada yang putus, lepas, hingga bersekat. Tak ada yang abadi, begitu kata Peterpan.
Namun, aku percaya, bahwa akan ada satu orang yang setia berdiri di sampingmu, dan meyakinkanmu bahwa semuanya akan baik-baik saja. Di saat semua pergi meninggalkanmu ketika kamu terjatuh, dialah yang satu-satunya hadir, mengulurkan tangan, memberikan bantuan. Memberitahukanmu bahwa kamu tidak sendirian.
Semoga kamulah orangnya. Semoga kamu bersedia untuk itu. Semoga kamu adalah kepingan puzzle untuk melengkapi gambaran utuh tentang hidupku. Kamu, menjadi alasan mengapa aku harus tetap hidup apapun yang terjadi, agar kita bisa terus melangkahkan kaki bersama.
Meskipun kamu pernah pergi dan meninggalkanku kehujanan sendirian, setidaknya kamu berani untuk datang kembali, membawakanku payung, handuk, dan secangkir teh hangat untuk dinikmati berdua.
Comments
Post a Comment