Skip to main content

Kepingan Puzzle yang Aku Cari

Aku selalu memimpikan, suatu saat aku akan menikahi seorang perempuan yang akan menjadi sahabat terbaikku sampai tua.

Sejak kecil hingga hari ini, banyak orang silih berganti hadir di dalam perjalanan hidupku. Yang pernah dekat, ada yang tetap dekat, tapi tak sedikit pula yang menjadi asing. Begitulah relasi antara manusia terjalin. Ada yang tetap kuat mengikat, ada yang putus, lepas, hingga bersekat. Tak ada yang abadi, begitu kata Peterpan.

Namun, aku percaya, bahwa akan ada satu orang yang setia berdiri di sampingmu, dan meyakinkanmu bahwa semuanya akan baik-baik saja. Di saat semua pergi meninggalkanmu ketika kamu terjatuh, dialah yang satu-satunya hadir, mengulurkan tangan, memberikan bantuan. Memberitahukanmu bahwa kamu tidak sendirian.

Semoga kamulah orangnya. Semoga kamu bersedia untuk itu. Semoga kamu adalah kepingan puzzle untuk melengkapi gambaran utuh tentang hidupku. Kamu, menjadi alasan mengapa aku harus tetap hidup apapun yang terjadi, agar kita bisa terus melangkahkan kaki bersama.

Meskipun kamu pernah pergi dan meninggalkanku kehujanan sendirian, setidaknya kamu berani untuk datang kembali, membawakanku payung, handuk, dan secangkir teh hangat untuk dinikmati berdua.



Comments

Popular posts from this blog

Perempuan Pada Layar Telepon Genggamku

Tugas sekolah yang harus kukerjakan membuatku kembali terlambat untuk menenggelamkan diri dalam lautan mimpi. Aku harus menyelesaikannya jika tidak ingin mendengar sambaran petir bernada sarkastik dari guru yang menjengkelkan itu. Akhirnya aku malah jadi susah tidur. Aku mencoba menyelesaikan tugas itu secepat mungkin. Namun pekerjaanku berhenti tepat setelah aku menekan tombol power telepon genggamku dan melirik ke halaman depannya. Aku menemukan sebuah foto seorang perempuan cantik yang sama persis seperti perempuan yang senang mondar-mandir di dalam kepalaku. Aku menatapnya dalam, memperhatikan seluruh bagian wajahnya yang nampak pada foto itu tanpa celah. Jantungku memompa darah lebih cepat, jauh dari kereta api supercepat yang pernah diciptakan di dunia setelah aku mengusap-usap pipi perempuan itu pada layar telepon genggamku sambil membayangkan kenangan-kenanganku bersamanya. Perbedaan antara aku dengan pria gila yang sering mabuk di emperan toko semakin tidak terlihat. Pe...

Zat Adiktif

Jika senyummu adalah zat adiktif terlarang Maka aku rela seumur hidup dipenjara Daripada aku gila lalu mati Karena sakau tidak melihatmu tersenyum

Rasanya Masih Sama

Rasanya masih sama... Lagi-lagi tidurku berantakan. Semenjak liburan, ditambah lagi harus sahur selama Ramadan kemarin membuat tidurku menjadi kacau. Kupikir setelah kemarin bisa tidur dengan benar maka hari ini juga akan demikian. Ternyata aku salah. Jadi dengan terpaksa aku harus kembali untuk menghabiskan waktu malam tanpa tidur lagi deh , hehe. Maafkan aku. Biasanya ketika aku tidak tau harus melakukan apa, aku akan merenung, atau bahasa kerennya, bengong . Memperhatikan sekitar, mendengarkan suara dengkuran kucing yang menumpang tidur di rumah, menatap langit-langit kamar, yang pada ujungnya pasti berhenti pada memikirkan kamu. Jangan geer , tapi sejujurnya aku memang tidak pernah bisa berhenti untuk memikirkan kamu. Aku selalu memikirkan kamu. Apa yang aku pikirkan tidak menentu dan tidak direncanakan. Aku memikirkan apa pun, selama itu masih tentang kamu. Seperti memikirkan betapa menyebalkannya dirimu ketika ngambek dan bete tidak jelas, sampai-sampai jutek terhadapku. D...