Skip to main content

Dua Puluh Lima

Tepat di hari ini, sembilan kali sudah aku turut berbahagia merayakan hari kelahiranmu. Menemanimu sejak usia belasan, mengakhiri masa remajamu, hingga kini dirimu memasuki fase dewasa muda.

Selamat datang di usia seperempat abad, di mana kamu semakin dituntut untuk mengambil keputusan yang matang. Bukan berarti tidak boleh gagal, tetapi mesti lebih hati-hati lagi dalam mengambil keputusan. Belajar lebih giat lagi untuk tenang dan mengenali diri sendiri lebih dalam. Jika kebingungan, tak perlu risau, akan selalu ada aku di sisimu untuk diajak bertukar pikiran.

Dua puluh lima tahun menghirup udara bebas (beserta polusi yang menyertainya) bukan perkara gampang. Beribu-ribu masalah telah berhasil kamu lalui. Untuk itu, berilah selamat kepada dirimu sendiri atas segala daya dan upaya yang berhasil kamu torehkan di sepanjang perjalanan hidupmu, hingga sampai di titik ini. Aku turut berbangga padamu, menyaksikanmu menjadi sosok yang hebat dan kuat merupakan hal yang aku syukuri. Melihatmu berkali-kali jatuh, juga berkali-kali bangkit setelahnya, membuatku tak punya alasan untuk tak membanggakanmu.

Segala doa yang menenangkan batinmu, serta segala pengharapan yang ingin segera kamu semogakan, apa pun bentuknya selama itu menghasilkan hal baik, maka itu juga merupakan harapanku yang kelak wujudnya dapat kita saksikan bersama.

Selamat merayakan hari kelahiranmu, semoga hari ini berjalan manis seperti senyumanmu yang tak pernah bosan aku nikmati itu.

Comments

Popular posts from this blog

Perempuan Pada Layar Telepon Genggamku

Tugas sekolah yang harus kukerjakan membuatku kembali terlambat untuk menenggelamkan diri dalam lautan mimpi. Aku harus menyelesaikannya jika tidak ingin mendengar sambaran petir bernada sarkastik dari guru yang menjengkelkan itu. Akhirnya aku malah jadi susah tidur. Aku mencoba menyelesaikan tugas itu secepat mungkin. Namun pekerjaanku berhenti tepat setelah aku menekan tombol power telepon genggamku dan melirik ke halaman depannya. Aku menemukan sebuah foto seorang perempuan cantik yang sama persis seperti perempuan yang senang mondar-mandir di dalam kepalaku. Aku menatapnya dalam, memperhatikan seluruh bagian wajahnya yang nampak pada foto itu tanpa celah. Jantungku memompa darah lebih cepat, jauh dari kereta api supercepat yang pernah diciptakan di dunia setelah aku mengusap-usap pipi perempuan itu pada layar telepon genggamku sambil membayangkan kenangan-kenanganku bersamanya. Perbedaan antara aku dengan pria gila yang sering mabuk di emperan toko semakin tidak terlihat. Pe...

Zat Adiktif

Jika senyummu adalah zat adiktif terlarang Maka aku rela seumur hidup dipenjara Daripada aku gila lalu mati Karena sakau tidak melihatmu tersenyum

Rasanya Masih Sama

Rasanya masih sama... Lagi-lagi tidurku berantakan. Semenjak liburan, ditambah lagi harus sahur selama Ramadan kemarin membuat tidurku menjadi kacau. Kupikir setelah kemarin bisa tidur dengan benar maka hari ini juga akan demikian. Ternyata aku salah. Jadi dengan terpaksa aku harus kembali untuk menghabiskan waktu malam tanpa tidur lagi deh , hehe. Maafkan aku. Biasanya ketika aku tidak tau harus melakukan apa, aku akan merenung, atau bahasa kerennya, bengong . Memperhatikan sekitar, mendengarkan suara dengkuran kucing yang menumpang tidur di rumah, menatap langit-langit kamar, yang pada ujungnya pasti berhenti pada memikirkan kamu. Jangan geer , tapi sejujurnya aku memang tidak pernah bisa berhenti untuk memikirkan kamu. Aku selalu memikirkan kamu. Apa yang aku pikirkan tidak menentu dan tidak direncanakan. Aku memikirkan apa pun, selama itu masih tentang kamu. Seperti memikirkan betapa menyebalkannya dirimu ketika ngambek dan bete tidak jelas, sampai-sampai jutek terhadapku. D...