Skip to main content

Kamu dan Cantikmu


Percakapan kita semalam tentang betapa cantiknya dirimu membuatku menyadari satu hal: bahwa kamu memang benar-benar sangat cantik!

Sebagai makhluk yang dangkal dan mudah ditebak, hal pertama yang membuatku tertarik padamu jelas adalah wajahmu yang cantik, terutama ketika kamu sedang tersenyum atau menertawakan sesuatu. Melihatmu yang sedang seperti itu, rasanya seperti ada yang memindahkan penangkaran kupu-kupu miliknya ke dalam perutku. Reaksi seperti itu yang selalu aku dapatkan ketika memperhatikanmu, ditambah lagi dengan kedua sisi pipiku yang terasa seperti ditarik menjauhi wajahku. Sangat menyenangkan.

Perasaan senang bisa didapatkan dari hal-hal sederhana, bahkan mungkin cenderung remeh-temeh, sesederhana melihat dirimu hadir langsung di hadapanku. Tidak hanya soal senang, tapi juga hadir perasaan tenang dan bersyukur, bahwa sampai hari ini aku masih memiliki kesempatan untuk hidup dan melihat wajah cantikmu yang dibalut senyuman untuk yang kesekian kali. Jika hari itu aku sudah mati, mungkin aku akan mati dalam penyesalan, sebagai manusia yang paling merugi di dunia, mati dalam keadaan kehilangan senyumanmu yang berharga.

Namun, itu tidak terjadi, karena sampai hari ini cantikmu masih bisa aku nikmati. Besok pun juga, selamanya, semoga.

Comments

Popular posts from this blog

Perempuan Pada Layar Telepon Genggamku

Tugas sekolah yang harus kukerjakan membuatku kembali terlambat untuk menenggelamkan diri dalam lautan mimpi. Aku harus menyelesaikannya jika tidak ingin mendengar sambaran petir bernada sarkastik dari guru yang menjengkelkan itu. Akhirnya aku malah jadi susah tidur. Aku mencoba menyelesaikan tugas itu secepat mungkin. Namun pekerjaanku berhenti tepat setelah aku menekan tombol power telepon genggamku dan melirik ke halaman depannya. Aku menemukan sebuah foto seorang perempuan cantik yang sama persis seperti perempuan yang senang mondar-mandir di dalam kepalaku. Aku menatapnya dalam, memperhatikan seluruh bagian wajahnya yang nampak pada foto itu tanpa celah. Jantungku memompa darah lebih cepat, jauh dari kereta api supercepat yang pernah diciptakan di dunia setelah aku mengusap-usap pipi perempuan itu pada layar telepon genggamku sambil membayangkan kenangan-kenanganku bersamanya. Perbedaan antara aku dengan pria gila yang sering mabuk di emperan toko semakin tidak terlihat. Pe...

Zat Adiktif

Jika senyummu adalah zat adiktif terlarang Maka aku rela seumur hidup dipenjara Daripada aku gila lalu mati Karena sakau tidak melihatmu tersenyum

Rasanya Masih Sama

Rasanya masih sama... Lagi-lagi tidurku berantakan. Semenjak liburan, ditambah lagi harus sahur selama Ramadan kemarin membuat tidurku menjadi kacau. Kupikir setelah kemarin bisa tidur dengan benar maka hari ini juga akan demikian. Ternyata aku salah. Jadi dengan terpaksa aku harus kembali untuk menghabiskan waktu malam tanpa tidur lagi deh , hehe. Maafkan aku. Biasanya ketika aku tidak tau harus melakukan apa, aku akan merenung, atau bahasa kerennya, bengong . Memperhatikan sekitar, mendengarkan suara dengkuran kucing yang menumpang tidur di rumah, menatap langit-langit kamar, yang pada ujungnya pasti berhenti pada memikirkan kamu. Jangan geer , tapi sejujurnya aku memang tidak pernah bisa berhenti untuk memikirkan kamu. Aku selalu memikirkan kamu. Apa yang aku pikirkan tidak menentu dan tidak direncanakan. Aku memikirkan apa pun, selama itu masih tentang kamu. Seperti memikirkan betapa menyebalkannya dirimu ketika ngambek dan bete tidak jelas, sampai-sampai jutek terhadapku. D...