Skip to main content

Bersamamu

Bukan tentang apa dan di mana, tapi dengan siapa kamu melakukannya. Kalimat barusan, aku sangat mengamininya, karena aku sering mengalaminya. Coba bayangkan kamu sedang mendatangi tempat yang sangat ingin kamu datangi, kemudian bayangkan seseorang yang sangat kamu benci, terakhir coba bayangkan kalian berada di situasi yang sama. Kalian bisa saja tidak sengaja bertemu di sana atau memang sudah berjanji ingin pergi bersama. Aku yakin kamu tidak akan pernah mau mendatangi tempat itu lagi, karena kenangan buruk bersama orang yang kamu benci tercipta di sana. Dengan siapa kamu pergi, dengan siapa kamu bergandengan tangan, dengan siapa kamu berbagi tawa dan cerita, dengan siapa kamu menuangkan marah dan kecewa, semua komponen itu yang menyusun apakah kenangan akan teringat sebagai hal yang menyenangkan atau menyebalkan, membahagiakan atau menyakitkan, dirindukan atau ingin dilupakan.

Dengan kamu, bersama kamu, hal yang biasa saja bagi orang lain akan terasa istimewa buatku. Semudah berboncengan mengitari kota Tangerang Selatan di malam hari, berteduh di emperan ruko karena enggan kebasahan, meneguk segelas teh tarik hangat yang kamu pesankan untukku dari penjual minuman keliling di pinggir jalan, semuanya tersimpan menjadi memori yang menyenangkan. Bagaimana kita tertawa bersama karena tingkah lucumu atau omelanku kepada pengguna jalan lain yang jauh lebih menyebalkan dari tingkah kucing-kucingku, semua itu jadi menyenangkan karena dilakukan bersamamu.

Karena itu, aku ingin kita bersama jauh lebih lama lagi, terus-menerus menciptakan banyak kenangan menyenangkan bersama. Jika salah satu dari kita sudah tidak ada, maka salah satu dari kita akan menyimpannya sebagai kenangan berharga. Untuk itu, selagi waktu masih ada, selagi masih bisa saling berbagi tawa, jangan pernah melepas genggamanmu (lagi), agar kita yang tersenyum lepas bersama tidak hanya berakhir menjadi kenangan bahagia yang sesekali teringat saja.

Comments

Popular posts from this blog

Perempuan Pada Layar Telepon Genggamku

Tugas sekolah yang harus kukerjakan membuatku kembali terlambat untuk menenggelamkan diri dalam lautan mimpi. Aku harus menyelesaikannya jika tidak ingin mendengar sambaran petir bernada sarkastik dari guru yang menjengkelkan itu. Akhirnya aku malah jadi susah tidur. Aku mencoba menyelesaikan tugas itu secepat mungkin. Namun pekerjaanku berhenti tepat setelah aku menekan tombol power telepon genggamku dan melirik ke halaman depannya. Aku menemukan sebuah foto seorang perempuan cantik yang sama persis seperti perempuan yang senang mondar-mandir di dalam kepalaku. Aku menatapnya dalam, memperhatikan seluruh bagian wajahnya yang nampak pada foto itu tanpa celah. Jantungku memompa darah lebih cepat, jauh dari kereta api supercepat yang pernah diciptakan di dunia setelah aku mengusap-usap pipi perempuan itu pada layar telepon genggamku sambil membayangkan kenangan-kenanganku bersamanya. Perbedaan antara aku dengan pria gila yang sering mabuk di emperan toko semakin tidak terlihat. Pe...

Zat Adiktif

Jika senyummu adalah zat adiktif terlarang Maka aku rela seumur hidup dipenjara Daripada aku gila lalu mati Karena sakau tidak melihatmu tersenyum

Rasanya Masih Sama

Rasanya masih sama... Lagi-lagi tidurku berantakan. Semenjak liburan, ditambah lagi harus sahur selama Ramadan kemarin membuat tidurku menjadi kacau. Kupikir setelah kemarin bisa tidur dengan benar maka hari ini juga akan demikian. Ternyata aku salah. Jadi dengan terpaksa aku harus kembali untuk menghabiskan waktu malam tanpa tidur lagi deh , hehe. Maafkan aku. Biasanya ketika aku tidak tau harus melakukan apa, aku akan merenung, atau bahasa kerennya, bengong . Memperhatikan sekitar, mendengarkan suara dengkuran kucing yang menumpang tidur di rumah, menatap langit-langit kamar, yang pada ujungnya pasti berhenti pada memikirkan kamu. Jangan geer , tapi sejujurnya aku memang tidak pernah bisa berhenti untuk memikirkan kamu. Aku selalu memikirkan kamu. Apa yang aku pikirkan tidak menentu dan tidak direncanakan. Aku memikirkan apa pun, selama itu masih tentang kamu. Seperti memikirkan betapa menyebalkannya dirimu ketika ngambek dan bete tidak jelas, sampai-sampai jutek terhadapku. D...