Skip to main content

Sebuah Kata Kerja


Jatuh cinta itu perkara mudah. Semua orang bisa tunjuk siapa saja orang yang ingin ia cintai saat itu juga. Sekilas melihat perempuan cantik sedang menyebrang jalan, atau tak sengaja berpapasan dengan laki-laki gagah yang sedang menggaruk pantatnya juga bisa membuat seseorang tiba-tiba jatuh cinta. Namun, mencintai yang sebenar-benarnya tidaklah tumbuh dan berproses dengan cara yang demikian. Yang lebih sulit dari sekadar jatuh cinta adalah melakukannya setiap hari, bahkan bertahun-tahun, kepada orang yang sama, dan dilakukan tanpa mengharapkan apa-apa. Aku masih terus melakukannya, meskipun tidak sesempurna itu, karena aku sesekali masih mengharapkan timbal balik darimu.

"Love is a verb", aku selalu mengingat kalimat ini. Cinta bukan sekadar perasaan, melainkan tindakan yang mesti diwujudkan. Cinta memang bukan tentang jantung yang berdebar-debar ketika saling tatap atau ketika sedang bergandengan tangan saja, tapi bagaimana kita memaknai hal tersebut sebagai momen yang berharga untuk dijalani. Lebih terpenting lagi, memaknai pasangan sebagai sosok yang berharga. Dan yang paling terpenting, memaknai kamu sebagai partner yang paling berharga dalam hidupku.

Sepertinya tulisan ini terlalu serius. Tapi selayaknya apa yang kamu baca, hubungan memang bukan perkara main-main. Ada perasaan makhluk lain yang mesti dijaga. Ada seseorang yang mesti diajak bahagia. Karena tujuannya utamanya satu: hidup bahagia bersama-sama.

Comments

Popular posts from this blog

Perempuan Pada Layar Telepon Genggamku

Tugas sekolah yang harus kukerjakan membuatku kembali terlambat untuk menenggelamkan diri dalam lautan mimpi. Aku harus menyelesaikannya jika tidak ingin mendengar sambaran petir bernada sarkastik dari guru yang menjengkelkan itu. Akhirnya aku malah jadi susah tidur. Aku mencoba menyelesaikan tugas itu secepat mungkin. Namun pekerjaanku berhenti tepat setelah aku menekan tombol power telepon genggamku dan melirik ke halaman depannya. Aku menemukan sebuah foto seorang perempuan cantik yang sama persis seperti perempuan yang senang mondar-mandir di dalam kepalaku. Aku menatapnya dalam, memperhatikan seluruh bagian wajahnya yang nampak pada foto itu tanpa celah. Jantungku memompa darah lebih cepat, jauh dari kereta api supercepat yang pernah diciptakan di dunia setelah aku mengusap-usap pipi perempuan itu pada layar telepon genggamku sambil membayangkan kenangan-kenanganku bersamanya. Perbedaan antara aku dengan pria gila yang sering mabuk di emperan toko semakin tidak terlihat. Pe...

Zat Adiktif

Jika senyummu adalah zat adiktif terlarang Maka aku rela seumur hidup dipenjara Daripada aku gila lalu mati Karena sakau tidak melihatmu tersenyum

Rasanya Masih Sama

Rasanya masih sama... Lagi-lagi tidurku berantakan. Semenjak liburan, ditambah lagi harus sahur selama Ramadan kemarin membuat tidurku menjadi kacau. Kupikir setelah kemarin bisa tidur dengan benar maka hari ini juga akan demikian. Ternyata aku salah. Jadi dengan terpaksa aku harus kembali untuk menghabiskan waktu malam tanpa tidur lagi deh , hehe. Maafkan aku. Biasanya ketika aku tidak tau harus melakukan apa, aku akan merenung, atau bahasa kerennya, bengong . Memperhatikan sekitar, mendengarkan suara dengkuran kucing yang menumpang tidur di rumah, menatap langit-langit kamar, yang pada ujungnya pasti berhenti pada memikirkan kamu. Jangan geer , tapi sejujurnya aku memang tidak pernah bisa berhenti untuk memikirkan kamu. Aku selalu memikirkan kamu. Apa yang aku pikirkan tidak menentu dan tidak direncanakan. Aku memikirkan apa pun, selama itu masih tentang kamu. Seperti memikirkan betapa menyebalkannya dirimu ketika ngambek dan bete tidak jelas, sampai-sampai jutek terhadapku. D...