Skip to main content

Komik Pengantar Tidur

Jam pada layar henponku menunjukkan pukul empat pagi. Beberapa ayam jantan di sekitar rumah juga sudah berkali-kali menyanyikan lagu yang tidak aku mengerti dan sama sekali tidak enak didengar. Itu membuatku semakin tidak bisa tidur. Padahal hari ini kita telah berencana untuk pergi ke kampus bersama. Kalau aku bangun kesiangan lagi, tolong maafkan aku ya. 😅

Malam ini aku sibuk membaca Webtoon sampai lupa jika harus tidur. Akhir-akhir ini aku sedang menyukai membaca komik bergenre romance. Mungkin terasa aneh buatmu jika laki-laki kikuk sepertiku menyukai bacaan anak perempuan. Tapi ketika aku tenggelam dalam cerita komik tersebut, aku merasa bahwa tokoh laki-laki dan perempuan yang saling jatuh cinta dengan segala drama yang memusingkan di dalamnya adalah aku dan kamu.

Kisahnya memang jauh berbeda dari kehidupan kita yang sebenarnya. Bahkan memang tidak ada mirip-miripnya. Tapi ketika tokoh dalam komik digambarkan sedang jatuh cinta, aku merasakan perasaan yang sama seperti saat aku salah tingkah di hadapanmu. Senyum atau tawamu yang menggemaskan itu tiba-tiba muncul di kepalaku. Aku menyukai momen itu. Kupu-kupu menggerayangi perutku ramai-ramai. Rasanya sangat geli, tetapi aku suka.

Sepertinya aku sudah harus tidur. Semoga aku tidak bangun terlalu siang agar hari ini aku dapat bertemu denganmu. Aku sangat merindukanmu. Maafkan aku jika ini terasa menjijikan untuk dibaca, tapi yang aku katakan barusan itu sungguh-sungguh.

Jangan lupa tersenyum hari ini ya. 😊

Comments

Popular posts from this blog

Perempuan Pada Layar Telepon Genggamku

Tugas sekolah yang harus kukerjakan membuatku kembali terlambat untuk menenggelamkan diri dalam lautan mimpi. Aku harus menyelesaikannya jika tidak ingin mendengar sambaran petir bernada sarkastik dari guru yang menjengkelkan itu. Akhirnya aku malah jadi susah tidur. Aku mencoba menyelesaikan tugas itu secepat mungkin. Namun pekerjaanku berhenti tepat setelah aku menekan tombol power telepon genggamku dan melirik ke halaman depannya. Aku menemukan sebuah foto seorang perempuan cantik yang sama persis seperti perempuan yang senang mondar-mandir di dalam kepalaku. Aku menatapnya dalam, memperhatikan seluruh bagian wajahnya yang nampak pada foto itu tanpa celah. Jantungku memompa darah lebih cepat, jauh dari kereta api supercepat yang pernah diciptakan di dunia setelah aku mengusap-usap pipi perempuan itu pada layar telepon genggamku sambil membayangkan kenangan-kenanganku bersamanya. Perbedaan antara aku dengan pria gila yang sering mabuk di emperan toko semakin tidak terlihat. Pe...

Zat Adiktif

Jika senyummu adalah zat adiktif terlarang Maka aku rela seumur hidup dipenjara Daripada aku gila lalu mati Karena sakau tidak melihatmu tersenyum

Rasanya Masih Sama

Rasanya masih sama... Lagi-lagi tidurku berantakan. Semenjak liburan, ditambah lagi harus sahur selama Ramadan kemarin membuat tidurku menjadi kacau. Kupikir setelah kemarin bisa tidur dengan benar maka hari ini juga akan demikian. Ternyata aku salah. Jadi dengan terpaksa aku harus kembali untuk menghabiskan waktu malam tanpa tidur lagi deh , hehe. Maafkan aku. Biasanya ketika aku tidak tau harus melakukan apa, aku akan merenung, atau bahasa kerennya, bengong . Memperhatikan sekitar, mendengarkan suara dengkuran kucing yang menumpang tidur di rumah, menatap langit-langit kamar, yang pada ujungnya pasti berhenti pada memikirkan kamu. Jangan geer , tapi sejujurnya aku memang tidak pernah bisa berhenti untuk memikirkan kamu. Aku selalu memikirkan kamu. Apa yang aku pikirkan tidak menentu dan tidak direncanakan. Aku memikirkan apa pun, selama itu masih tentang kamu. Seperti memikirkan betapa menyebalkannya dirimu ketika ngambek dan bete tidak jelas, sampai-sampai jutek terhadapku. D...