Skip to main content

Hujan dan Petir di Kepalamu


Mendiamkan bukan berarti tidak peduli, apa lagi membenci. Aku hanya ingin memberimu ruang untuk menenangkan diri, menyadari apa yang tidak beres dalam diri agar kita mampu untuk sama-sama memperbaiki.

Hujan dari langit tadi sore, dan petir-petir yang menyambar pikiranmu telah membuat kita dibanjiri emosi. Kejadian hari ini sungguh di luar ekspektasi. Rencana yang telah kita susun berakhir jadi sekadar wacana. Alam tak memberi restu untuk tubuh kita bertemu. Hanya kepala kita yang bertemu, saling membenturkan ego karena masing-masing telah dikecewakan oleh harapannya sendiri.

Sebetulnya aku sama sekali tidak keberatan jika kita lagi-lagi gagal bertemu. Itu biasa buatku, dan sama sekali tidak membebani. Yang membuatku termenung adalah ketika perempuanku telah kehilangan kendali atas dirinya sendiri, lalu melampiaskan kekesalannya padaku.

Aku minta maaf jika aku adalah satu dari sekian faktor perusak ketenangan hidupmu hari ini. Aku mengatakan "jika" karena aku tidak merasa telah mengusikmu, bahkan aku sebenarnya masih berusaha untuk membantumu keluar dari jerat ketidaknyamanan ini.

Sayang, jangan biarkan sang ego menyelimutimu. Tutuplah kedua matamu, tenangkan pikiranmu, lalu usir semua makhluk negatif yang berusaha hinggap dan berumah tangga di kepalamu. Jangan biarkan kecantikanmu sirna akibat sering menggerutu.

Terakhir, tersenyumlah. Karena kamu sangat cantik saat tersenyum.

Comments

Popular posts from this blog

Perempuan Pada Layar Telepon Genggamku

Tugas sekolah yang harus kukerjakan membuatku kembali terlambat untuk menenggelamkan diri dalam lautan mimpi. Aku harus menyelesaikannya jika tidak ingin mendengar sambaran petir bernada sarkastik dari guru yang menjengkelkan itu. Akhirnya aku malah jadi susah tidur. Aku mencoba menyelesaikan tugas itu secepat mungkin. Namun pekerjaanku berhenti tepat setelah aku menekan tombol power telepon genggamku dan melirik ke halaman depannya. Aku menemukan sebuah foto seorang perempuan cantik yang sama persis seperti perempuan yang senang mondar-mandir di dalam kepalaku. Aku menatapnya dalam, memperhatikan seluruh bagian wajahnya yang nampak pada foto itu tanpa celah. Jantungku memompa darah lebih cepat, jauh dari kereta api supercepat yang pernah diciptakan di dunia setelah aku mengusap-usap pipi perempuan itu pada layar telepon genggamku sambil membayangkan kenangan-kenanganku bersamanya. Perbedaan antara aku dengan pria gila yang sering mabuk di emperan toko semakin tidak terlihat. Pe...

Zat Adiktif

Jika senyummu adalah zat adiktif terlarang Maka aku rela seumur hidup dipenjara Daripada aku gila lalu mati Karena sakau tidak melihatmu tersenyum

Rasanya Masih Sama

Rasanya masih sama... Lagi-lagi tidurku berantakan. Semenjak liburan, ditambah lagi harus sahur selama Ramadan kemarin membuat tidurku menjadi kacau. Kupikir setelah kemarin bisa tidur dengan benar maka hari ini juga akan demikian. Ternyata aku salah. Jadi dengan terpaksa aku harus kembali untuk menghabiskan waktu malam tanpa tidur lagi deh , hehe. Maafkan aku. Biasanya ketika aku tidak tau harus melakukan apa, aku akan merenung, atau bahasa kerennya, bengong . Memperhatikan sekitar, mendengarkan suara dengkuran kucing yang menumpang tidur di rumah, menatap langit-langit kamar, yang pada ujungnya pasti berhenti pada memikirkan kamu. Jangan geer , tapi sejujurnya aku memang tidak pernah bisa berhenti untuk memikirkan kamu. Aku selalu memikirkan kamu. Apa yang aku pikirkan tidak menentu dan tidak direncanakan. Aku memikirkan apa pun, selama itu masih tentang kamu. Seperti memikirkan betapa menyebalkannya dirimu ketika ngambek dan bete tidak jelas, sampai-sampai jutek terhadapku. D...