Skip to main content

Antara Waktu dan Cinta

Sejak awal kita memulai hubungan ini, taukah kamu hal apa yang paling aku benci? Bukan, bukan sifatmu atau tingkah lakumu yang aku benci. Tapi yang aku benci adalah waktu. Waktu yang cepat berlalu. Waktu yang selalu membatasi canda tawa kita. Aku sama sekali tidak menginginkan hari esok setiap kali aku sedang menggenggam lembut jemari tanganmu, menatap sejuknya kedua bola matamu, dan berada dalam hangatnya pelukmu. Tapi sialnya waktu selalu berhasil membuyarkan semuanya. Sial!

Tapi kamu tau tidak, apa hal yang aku suka dari waktu? Aku suka waktu, saat kita sedang bersama. Waktu saat kita sedang bicara berdua sambil menikmati akhir pekan dengan canda dan tawa khas dirimu yang selalu mampu menepi segala penatku setelah berhari-hari terjebak dalam rutinitas yang membosankan. Waktu saat kita sedang berbicara serius mengenai perasaan masing-masing, mengenai hubungan kita ke depan, lalu kamu memecahkan keseriusan tersebut dengan candaan yang sederhana namun memberikan efek bahagia.


Biarlah waktu selalu membatasi setiap perjumpaan kita. Namun yang ku tau pasti, cinta yang sedang kita bangun ini tak memiliki batas waktu. Dengan waktu, buktikanlah pada dunia, cinta kita selalu hadir pada setiap detiknya :)

Comments

Popular posts from this blog

Perempuan Pada Layar Telepon Genggamku

Tugas sekolah yang harus kukerjakan membuatku kembali terlambat untuk menenggelamkan diri dalam lautan mimpi. Aku harus menyelesaikannya jika tidak ingin mendengar sambaran petir bernada sarkastik dari guru yang menjengkelkan itu. Akhirnya aku malah jadi susah tidur. Aku mencoba menyelesaikan tugas itu secepat mungkin. Namun pekerjaanku berhenti tepat setelah aku menekan tombol power telepon genggamku dan melirik ke halaman depannya. Aku menemukan sebuah foto seorang perempuan cantik yang sama persis seperti perempuan yang senang mondar-mandir di dalam kepalaku. Aku menatapnya dalam, memperhatikan seluruh bagian wajahnya yang nampak pada foto itu tanpa celah. Jantungku memompa darah lebih cepat, jauh dari kereta api supercepat yang pernah diciptakan di dunia setelah aku mengusap-usap pipi perempuan itu pada layar telepon genggamku sambil membayangkan kenangan-kenanganku bersamanya. Perbedaan antara aku dengan pria gila yang sering mabuk di emperan toko semakin tidak terlihat. Pe...

Zat Adiktif

Jika senyummu adalah zat adiktif terlarang Maka aku rela seumur hidup dipenjara Daripada aku gila lalu mati Karena sakau tidak melihatmu tersenyum

Rasanya Masih Sama

Rasanya masih sama... Lagi-lagi tidurku berantakan. Semenjak liburan, ditambah lagi harus sahur selama Ramadan kemarin membuat tidurku menjadi kacau. Kupikir setelah kemarin bisa tidur dengan benar maka hari ini juga akan demikian. Ternyata aku salah. Jadi dengan terpaksa aku harus kembali untuk menghabiskan waktu malam tanpa tidur lagi deh , hehe. Maafkan aku. Biasanya ketika aku tidak tau harus melakukan apa, aku akan merenung, atau bahasa kerennya, bengong . Memperhatikan sekitar, mendengarkan suara dengkuran kucing yang menumpang tidur di rumah, menatap langit-langit kamar, yang pada ujungnya pasti berhenti pada memikirkan kamu. Jangan geer , tapi sejujurnya aku memang tidak pernah bisa berhenti untuk memikirkan kamu. Aku selalu memikirkan kamu. Apa yang aku pikirkan tidak menentu dan tidak direncanakan. Aku memikirkan apa pun, selama itu masih tentang kamu. Seperti memikirkan betapa menyebalkannya dirimu ketika ngambek dan bete tidak jelas, sampai-sampai jutek terhadapku. D...