Skip to main content

Untuk kamu yang tidak suka puisi



Untuk kamu yang tidak suka puisi
Cobalah sebentar berhenti
Lalu baca tulisan ini
Yang agak sulit dimengerti

Tidak tahu apakah ini termasuk puisi
Atau sejumput kotoran sapi

Mawar itu merah
Violet itu biru
Aku ingin pergi ke toilet

Patrick yang bilang begitu
Saat menemani sarapan pagiku
Tidak tahu apa itu bisa disebut puisi
Atau lelucon payah dari pria berdasi

Untuk kamu yang tidak suka puisi
Kenapa kamu masih membaca ini?
Semakin kamu jauh mengikuti
Semakin kamu benci dengan hidup ini

Kenapa bodoh tidak diakhiri?
Bodoh harus dibenahi
Edukasi harga mati
Kenapa kok tidak berkorelasi?

Jangan dicari maknanya apa
Tidak melulu soal cinta-cinta
Tidak tahu mau ke mana
Yang penting aku bahagia

Comments

Popular posts from this blog

Masa Depan dan Misteri

Entah apa yang akan kita temui di depan sana nantinya. Aku juga tidak tahu. Hanya bisa menerka-nerka sesuatu yang belum pasti. Berkhayal akan terjadi apa di sana. Bermimpi akan seperti apa seharusnya hal itu terjadi. Namun ada satu hal penting yang sangat aku inginkan untuk terjadi: di waktu yang akan datang, aku dan kamu masih terus berjalan beriringan. Tentu saja masa depan tetap sulit ditebak, sedetail apa pun kamu memimpikannya. Bahkan jika kamu berhasil menghitung seluruh tetesan hujan yang jatuh ke tanah pada hari Kamis dari pukul dua siang hingga empat sore di dalam mimpimu itu. Pasti tetap akan ada yang meleset. Lalu berakhir pada ketakutan jika yang terjadi tidak sesuai harapan. Apa lagi jika yang terjadi malah jauh dari apa yang diinginkan. Tentu saja itu menyakitkan untuk dipikirkan. Tapi kamu tidak perlu khawatir berlebihan. Kita memang tidak bisa tau apa yang akan terjadi di depan sana, sebelum kita benar-benar bisa sampai ke sana dengan mengikuti sistem wa

Retrospeksi

Dalam hitungan jam sebentar lagi tahun akan berganti, aku sejujurnya tidak ingin mengatakan kalimat klise ini, tapi menurutku memang ada benarnya juga, bahwa tidak terasa ternyata hari ini kita sudah berada di penghujung tahun, tepat di tanggal terakhir bulan Desember. Bagiku, ini adalah saat yang tepat untuk melakukan kilas balik, untuk mengingat kembali apa saja hal yang sudah kita lalui bersama, apa saja masalah yang sudah kita pecahkan bersama, apa saja kesulitan yang sudah kita hadapi bersama, apa saja kebodohan yang telah kita tertawai bersama, apa saja kejadian menyenangkan yang berakhir dengan senyum semringah kita berdua, juga kejadian lain yang berujung marah, sedih, kecewa, luka; segalanya yang terjadi di tahun ini, yang turut membentuk diri kita hari ini. Cobalah ingat kembali dan terima itu semua sebagai bagian dari dirimu, sekelam atau semenyenangkan apa pun, itulah kepingan-kepingan dalam perjalanan hidupmu yang merangkai kamu saat ini. Hal buruk banyak terjadi, tentu sa

Dua Puluh Lima

Tepat di hari ini, sembilan kali sudah aku turut berbahagia merayakan hari kelahiranmu. Menemanimu sejak usia belasan, mengakhiri masa remajamu, hingga kini dirimu memasuki fase dewasa muda. Selamat datang di usia seperempat abad, di mana kamu semakin dituntut untuk mengambil keputusan yang matang. Bukan berarti tidak boleh gagal, tetapi mesti lebih hati-hati lagi dalam mengambil keputusan. Belajar lebih giat lagi untuk tenang dan mengenali diri sendiri lebih dalam. Jika kebingungan, tak perlu risau, akan selalu ada aku di sisimu untuk diajak bertukar pikiran. Dua puluh lima tahun menghirup udara bebas (beserta polusi yang menyertainya) bukan perkara gampang. Beribu-ribu masalah telah berhasil kamu lalui. Untuk itu, berilah selamat kepada dirimu sendiri atas segala daya dan upaya yang berhasil kamu torehkan di sepanjang perjalanan hidupmu, hingga sampai di titik ini. Aku turut berbangga padamu, menyaksikanmu menjadi sosok yang hebat dan kuat merupakan hal yang aku syukuri. Melihatmu be